Umumnya, peristiwa sejarah nasional yang terjadi akan memberi dampak besar bagi negara yang mengalaminya.
20 contoh sejarah nasional
Di Indonesia, peristiwa nasional yang tercatat dalam sejarah ada cukup banyak, berikut 20 di antaranya:
Berikut penjelasan singkatnya.
Lahirnya Budi Utomo 1908
Budi Utomo adalah organisasi yang dibentuk pada 20 Mei 1908, oleh sejumlah mahasiswa STOVIA (Sekolah Kedokteran di Jawa).
Berdirinya Budi Utomo telah menjadi tonggak awal pergerakan nasional yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia, meskipun pada awalnya organisasi ini hanya ditujukan untuk golongan berpendidikan Jawa.
Sumpah Pemuda 1928
Sumpah Pemuda adalah sebuah ikrar yang diucapkan oleh para pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928.
Inti dari ikrar ini adalah untuk menggugah semangat perjuangan para pemuda Indonesia dengan cara menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, atau Sumpah Pemuda.
Peristiwa Rengasdengklok 1945
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta pada 16 Agustus 1945.
Rengasdengklok menjadi peristiwa bersejarah di Indonesia yang pada akhirnya berhasil membawa Indonesia mencapai kemerdekaan.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945
Indonesia resmi memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Namun, sebelum itu, ada serangkaian peristiwa yang penting menjelang proklamasi, yaitu:
Perumusan Pancasila 1 Juni 1945
Hari Lahir Pancasila selalu dirayakan setiap tanggal 1 Juni. Sebab, pada tanggal 1 Juni 1945 Pancasila resmi menjadi dasar negara Indonesia.
Lahirnya Pancasila sendiri merupakan judul pidato yang disampaikan Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam Sidang Pertama BPUPKI.
Pertempuran Medan Area 1945
Pertempuran Medan Area adalah perlawanan rakyat terhadap tentara Sekutu yang terjadi di Medan, Sumatera Utara pada 9 Oktober 1945.
Adapun penyebab terjadinya pertempuran Medan Area adalah karena kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi oleh NICA dengan tujuan mengambil alih pemerintahan.
Pertempuran Ambarawa 1945
Pertempuran Ambarawa atau Palagan Ambarawa adalah pertempuran besar antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan Belanda dan Inggris di Ambarawa, Jawa Tengah.
Pertempuran yang terjadi pada 20 Oktober 1945 ini dimenangkan oleh Indonesia yang dipimpin Jenderal Soedirman.
Pertempuran Surabaya 10 November 1945
Pertempuran Surabaya menjadi salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Peristiwa ini berlangsung selama tiga minggu, sejak 27 Oktober hingga 28 November 1945, yang memuncak pada 10 November 1945.
Peristiwa Merah Putih Manado 1946
Peristiwa Merah Putih merupakan peristiwa penyerbuan markas militer Belanda yang terjadi di Teling, Manado, 14 Februari 1946.
Adapun bentuk perlawanan yang ditunjukkan rakyat Sulawesi Utara adalah dengan cara merobek bendera Belanda, yang awalnya berwarna merah, putih, dan biru, menjadi merah putih.
Bendera merah putih inilah yang kemudian menjadi bendera nasional Indonesia.
Tragedi Bandung Lautan Api 23 Maret 1946
Bandung Lautan Api adalah sebuah tragedi yang terjadi pada 23 Maret 1946.
Dalam waktu tujuh jam, warga Bandung membakar rumah mereka, yang lama-kelamaan membuat Bandung berubah menjadi lautan api.
Perundingan Linggarjati 15 November 1946
Perundingan Linggarjati adalah perundingan antara Indonesia dan Belanda yang dilakukan pada 11-15 November 1946.
Sayangnya, Perundingan Linggarjati dianggap terlalu merugikan pihak Indonesia, sehingga konflik antara Indonesia dengan Belanda terjadi lagi.
Serangan Umum 1 Maret 1949
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah serangan yang bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Republik Indonesia masih ada dan cukup kuat untuk mempertahankan kemerdekaan.
Pada akhirnya, Serangan Umum 1 Maret 1949 berakhir dengan ketersediaan Belanda berunding bersama RI.
Perundingan Roem Royen 7 Mei 1949
Berbagai upaya diplomasi dilakukan agar Indonesia dapat membebaskan diri dari Belanda, salah satunya Perundingan Roem-Royen.
Perundingan Roem-Royen dilaksanakan pada 7 Mei 1949.
Pemberontakan DI/TII 1949
Gerakan Darul Islam adalah gerakan politik yang memiliki tujuan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).
Di Indonesia, gerakan DI/TII telah terjadi di lima wilayah, yaitu:
Konferensi Meja Bundar 1949
Konferensi Meja Bundar adalah peristiwa yang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa KMB terjadi pada 23 Agustus hingga 2 November 1949, yang merupakan upaya diplomasi yang akhirnya berhasil membebaskan Indonesia dari Belanda.
Pengakuan Kedaulatan Belanda terhadap Indonesia 1949
Setelah berabad-abad mengalami konflik, Belanda pada akhirnya bersedia mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.
Pengakuan kedaulatan Indonesia terjadi di Amsterdam dan Indonesia, di mana di Indonesia diwakilkan oleh Sri Sultan HB IX dan Belanda diwakilkan oleh Wakil Tinggi Mahkota Belanda AHS Lovink.
Sementara di Belanda pihak Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta dan Belanda oleh Ratu Juliana.
Peristiwa Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Sesuai namanya, Dekrit Presiden dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada 5 Juli 1959.
Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Indonesia memiliki kekuatan hukum untuk menyelamatkan negara dan bangsa dari ancaman perpecahan.
Peristiwa G30S 1965
G30S terjadi tanggal 30 September 1965, di Jakarta, yaitu penculikan terhadap enam jenderal dan satu perwira TNI Angkatan Darat.
Partai Komunis Indonesia (PKI) pun dituding menjadi dalang di balik peristiwa mengenaskan ini.
Peristiwa Malari 1974
Pada 15 Januari 1974, terjadi peristiwa Malari atau Malapetaka 15 Januari, yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta yang turun ke jalan untuk mengkritik kebijakan ekonomi pemerintahan Soeharto yang dianggap terlalu berpihak pada investasi asing.
Pada akhirnya, Peristiwa Malari 1974 menewaskan 11 orang, 685 mobil hangus, 120 toko hancur dan rusak, dan 128 korban mengalami luka berat dan ringan.
Kerusuhan Mei 1998
Pada 13 Mei hingga 15 Mei 1998, terjadi kerusuhan di Jakarta yang dikenal sebagai Kerusuhan Mei 1998.
Penyebab utama terjadinya Kerusuhan Mei 1998 adalah Krisis Finansial 1997, yang pada akhirnya menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti.
https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/27/080000479/20-contoh-sejarah-nasional-