Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Patipi Pulau, Kampung Kecil di Papua yang Memeriahkan Lailatul Qadar

Setiap daerah memiliki ragam cara untuk menyambut malam yang disebut dengan malam seribu bulan itu.

Di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, masyarakatnya memiliki tradisi Tujuh Likur dalam menyambut malam Lailatul Qadar.

Di Maluku, tepatnya di Ternate, juga terdapat sebuah tradisi bernama Ela-elau untuk menyambut Lailatul Qadar.

Adapun di ujung timur Indonesia, tepatnya di Kabupaten Fakfak, masyarakat Muslim memiliki tradisi Damar untuk menyambut Lailatul Qadar.

Tradisi Damar adalah sebuah kebiasaan masyarakat kecil di kampung Patipi Pulau, Teluk Patipi, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Profil Kampung Patipi Pulau

Kampung Patipi Pulau merupakan desa kecil di antara 10 desa yang ada di Kecamatan Teluk Patipi, Kabupaten Fakfak.

Di Kecamatan Teluk Patipi terdapat tiga agama yang dipeluk oleh masyarakatnya, yaitu Kristen Protestan, Katolik, dan Islam.

Menurut sensus pada 2020 lalu, pemeluk Kristen dan Katolik di Kecamatan Teluk Patipi sebesar 92,97 persen dan Islam hanya 7,03 persen.

Meskipun demikian, toleransi mereka sangat kuat. Karena itulah, lahir semboyan “Tiga Tungku Satu Batu”, maksudnya satu keluarga tiga agama.

Namun, hal yang unik terdapat pada Kampung Patipi Pulau. Seluruh masyarakat di kampung ini adalah pemeluk agama Islam.

Meskipun populasi pemeluk Islam hanya sedikit, hal tersebut tidak mempengaruhi kemeriahan kedatangan malam Lailatul Qadar dalam tradisi Damar.

Tradisi Damar

Dinamakan Damar karena dalam tradisi ini salah satu kegiatannya adalah menerangi kampung dengan obor dan minyak obor tersebut berasal dari getah pohon Damar.

Tradisi Damar terbagi menjadi tiga bagian atau sesi, bagian pertama dinamakan Damar Matan Sasa (ujung satu), yaitu kegiatan yang dilangsungkan pada hari ke-21 Ramadhan.

Sesi kedua dinamakan Damar Matan Nanua (ujung kedua), dilaksanakan oleh masyarakat pada malam ke-23 Ramadhan.

Sesi terakhir adalah Damar Abuan (Damar Besar), merupakan acara puncak yang dilaksanakan pada malam ke-27 Ramadhan.

Dalam menjalankan ketiga tradisi tersebut, masyarakat akan memasang obor-obor untuk menerangi kampungnya.

Kampung yang kecil dan biasanya sepi ini, pada saat berlangsung tradisi Damar, akan terlihat sangat ramai dan meriah.

Selain dengan memasang obor, cara masyarakat Patipi Pulau memeriahkan malam Lailatul Qadar dengan memperbanyak ibadah di rumah maupun masjid.

Di antara ibadah yang kerap dilakukan masyarakat adalah membaca kitab suci Alquran.

Pada malam Lailatul Qadar, masyarakat akan meramaikan masjid dengan lantunan ayat Alquran yang dimulai selepas tarawih hingga menjelang sahur.

Masyarakat yang melaksanakan ibadah di rumah masing-masing juga membaca Alquran hingga menjelang sahur.

Kampung yang biasanya sepi dan sunyi pun menjadi ramai dengan sahutan lantunan ayat Alquran pada malam Lailatul Qadar.

Tradisi Damar telah lama berlangsung di kampung Patipi Pulau dan tetap dilestarikan oleh masyarakatnya.

Referensi:

  • Nawir, M. S., Yusuf, M., Iribaram, S., Garamatan, A., & Lestari, N. P. (2023). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Damar Pada Masyarakat Kampung Patipi Pulau Kabupaten Fak-fak. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 12(01).

https://www.kompas.com/stori/read/2023/04/07/150000479/patipi-pulau-kampung-kecil-di-papua-yang-memeriahkan-lailatul-qadar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke