Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Masa Lalu Laga Persija Vs Persebaya di GBK Justru Didominasi Bonek

Kompas.com - 20/02/2020, 11:20 WIB
Alsadad Rudi,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duel Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta akan tersaji pada laga final Piala Gubernur Jawa Timur 2020, Kamis (20/2/2020) malam.

Laga Persebaya vs Persija akan berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.

Demi masalah keamanan, pendukung Persija, The Jakmania, diimbau untuk tidak datang ke stadion.

Bukan rahasia kalau The Jakmania memang tak punya hubungan yang baik dengan pendukung Persebaya, Bonek.

Dalam beberapa tahun terakhir, The Jakmania memang selalu diminta untuk tidak datang ke Surabaya saat Persija bertandang ke kandang Persebaya. Demikian juga sebaliknya.

Mulai dilarangnya Bonek datang ke Jakarta bisa dibilang sejalan dengan mulai berkembangnya The Jakmania, yang kini dikenal sebagai salah satu kelompok suporter dengan basis massa terbesar di Indonesia.

Pada masa lalu, Bonek masih leluasa datang ke Jakarta, tepatnya saat pecinta sepak bola di Jakarta belum memiliki kecintaan yang besar terhadap Persija.

Dikutip dari BolaSport.com, The Jakmania berdiri pada tahun 1997.

Baca juga: Final Piala Gubernur Jatim 2020, Nasir Siap Berjuang Saat Laga Persebaya Vs Persija

Berdirinya Persija diawali rasa keprihatinan terhadap minimnya dukungan masyarakat Jakarta terhadap tim Macan Kemayoran, bahkan saat bertanding di kotanya sendiri.

Salah satunya saat final kompetisi Perserikatan yang mempertemukan Persija vs Persebaya pada tahun 1973.

Pada laga yang berakhir dengan skor 1-0 untuk Persija itu, suporter yang datang justru didominasi pendukung Persebaya.

Kondisi serupa kembali terjadi saat final Perserikatan pada tahun 1979 antara Persija vs PSMS Medan.

Firman Lubis dalam bukunya, Jakarta 1960-an, bercerita bahwa fenomena seperti itu terjadi lantaran Jakarta dipenuhi oleh pendatang yang enggan memberikan dukungannya kepada Persija.

Sebaliknya, mereka akan antusias mendukung klub asal daerahnya kala bertanding di Jakarta.

Di satu sisi, orang-orang asli Jakarta terpinggirkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com