KOMPAS.com - Usai Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, kini pihak manajemen Persebaya menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Blitar.
Permintaan maaf tersebut diwakili Fans Relation Manager Persebaya, Sidik Maulana Tauleka, terkait kerusuhan suporter pada partai semifinal Piala Gubernur Jatim 2020.
Kerusuhan suporter itu terjadi jelang partai besar Persebaya vs Arema FC pada babak semifinal.
Walau tak menimbulkan korban jiwa, namun ada sekitar tujuh sepeda motor hangus terbakar.
Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming Final Piala Gubernur Jatim 2020, Persebaya Vs Persija
Sejatinya, Panitia Penyelenggara telah memutuskan duel Persebaya dan Arema FC dilaksanakan tanpa penonton untuk mencegah terjadinya pertemuan kedua suporter.
Meskipun demikian, baik Bonek (pendukung Persebaya) maupun Aremania (Arema FC) tetap memutuskan untuk pergi ke kota Blitar.
Akhirnya bentrokan tak terhindarkan ketika kedua belah pihak saling berhadapan.
"Kami atas nama manajemen Persebaya meminta maaf dari hati yang paling dalam, khususnya bagi warga Blitar," kata Sidik Maulana ke awak media.
Baca juga: Persebaya Vs Persija, Macan Kemayoran Siap Angkat Piala
Pertandingan semifinal yang dilakukan di Stadion Soeprijadi, Blitar, Selasa (18/2/2020), dimenangi oleh Persebaya Surabaya dengan skor 4-2.
Empat gol Persebaya Surabaya dicetak oleh David da Silva (28' dan 70'), Mahmoud Eid (45+2'), dan Irfan Jaya (53').
Sedangkan dua gol Arema FC berasal dari tendangan Johan Ahmad Farizi (2') dan Elias Alderat (73').
"Kami merayakan kemenangan di sana, tetapi meninggalkan noda," ucap Sidik.
Baca juga: Persebaya Vs Persija, The Jakmania Diminta Tak Datang ke Stadion
"Bagi kami itu akan menimbulkan marah dan sakit hati kepada warga Blitar dan kami meminta maaf untuk kejadian kemarin," ucap Sidik.
Tak hanya klubnya, Bonek dan Aremania juga terkenal dengan rivalitas mereka yang terbangun selama bertahun-tahun.
Setiap ada pertemuan Persebaya Surabaya dengan Arema FC, pasti kedua suporter akan datang untuk mendukung klub kebanggaan masing-masing.
"Kejadian kemarin adalah sesuatu yang insidentil karena ada pertemuan dua suporter yang sama-sama ingin mendukung timnya di sana," tutur Sidik. (Arif Setiawan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.