Lantas, dalam kesehariannya di sekolah, Aby punya kemampuan akademis yang cukup baik.
Kendati tidak menonjol, Aby memiliki karakter pribadi yang ulet, bertanggung jawab, senantiasa mengikuti kegiatan sekolah, dan tidak pernah membolos.
Pihak sekolah pun bangga dengan prestasi yang diraih Aby dan berharap prestasi ini terus berlanjut.
Datang dari keluarga kurang mampu, Aby tumbuh berkembang di daerah permukiman padat di Rawamangun, Jakarta Timur.
Ayahnya adalah penjual mie ayam.
Sementara, ibunya, bekerja serabutan di rumah makan Padang.
Mereka sekeluarga tinggal di rumah petak berlantai dua dengan kamar terbatas dan dihuni tiga keluarga berjumlah 12 orang.
Kedua orang tuanya tidak menyangka, bungsu kelahiran 18 Oktober 2004 ini bisa berprestasi di event bergengsi dan membawa pulang hadiah utama Rp 125 juta.
Selain Aby, abang sepupunya, Rama pun bertengger di posisi ketujuh dan membawa pulang Rp 4 juta.
Dari catatan yang ada, Aby adalah peserta individual yang meraih hadiah dengan nominal terbesar.
"Saya sebagai orang tua sangat bangga dengan prestasinya," kata Tedy.
Tedy menambahkan, dirinya selalu mengingatkan Aby.
"Aby nurut. Pokoknya jangan terlena aja sama main game," kata Neneng.
Profesional
Lebih lanjut, Aby mengakui bahwa uang hadiahnya akan digunakan sebagian untuk memberangkatkan umroh kedua orangtuanya.