Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Indonesia Sudah Salah sejak Level Dasar, dari Teknik hingga Nutrisi

Kompas.com - 20/02/2020, 12:40 WIB
Alsadad Rudi,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemusatan latihan tim nasional Indonesia sudah berlangsung hampir sepekan terakhir.

Dipimpin langsung pelatih baru asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, banyak hal baru yang terungkap dari para pemain timnas.

Salah satunya adalah teknik mengumpan bola atau passing.

Shin, pelatih yang memimpin timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018, dikenal keras punya kedisiplinan tinggi.

Demi menggenjot kualitas para pemainnya, ia tak segan untuk melontarkan sindiran pedas.

Contohnya, saat Shin mengkritik cara pengumpan para pemainnya yang dinilainya sangat tidak mencerminkan kualitas pemain nasional.

Baca juga: Testimoni Pemain Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

”Kalian ini mengoper (bola) saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini. Kalian ini, kan, pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?” teriak Shin melalui penerjemahnya, Jeong Seok-seo, saat sesi latihan di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Kualitas operan para pemain timnas Indonesia, khususnya pada sentuhan satu-dua, terlihat memang masih jauh dari sempurna.

Bola sering kali tidak meluncur tepat ke kaki para pemain, bahkan terkadang mengarah liar tidak tentu arah. Semua itu diamati saksama oleh Shin.

Suasana hari pertama pemusatan latihan timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong di Stadion Madya, Jakarta, Jumat 14 Februari 2020.KOMPAS.com/ M. Hafidz Imaduddin Suasana hari pertama pemusatan latihan timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong di Stadion Madya, Jakarta, Jumat 14 Februari 2020.

Dalam latihan tersebut, Shin menginstruksikan pemain mengawali program dengan melakukan sentuhan kombinasi satu-dua.

Pemain harus melakukannya bergantian dan terus berpindah tempat.

Ternyata operan mereka masih semrawut.

Kontrol bola mereka pun tidak jarang kurang ”lengket” sehingga ada beberapa pemain yang mencoba menahan bola karena takut kontrolnya kurang baik.

Hal itu membuat aliran bola justru melambat.

Padahal, Shin meminta bola dioper cepat. Pelatih fisik Lee Jae-hong juga tidak jarang meneriaki para pemain agar tidak mengendurkan intensitas kecepatan aliran bola.

"Oper keras… oper keras…. Jangan menahan bola. Jangan kurangi intensitas kecepatan. Latihan adalah simulasi pertandingan. Kalau kalian terbiasa menahan bola, ini akan terbawa dalam pertandingan," teriak Lee.

Sebagai informasi, apa yang dialami oleh Shin pada pemain timnas senior sebenarnya juga ditemukan pada para pemain Garuda Select.

Baca juga: Media Thailand Sebut Timnas Indonesia Masuki Era Baru Dinasti Shin Tae-Yong

Garuda Select adalah program pengembangan bibit-bibit pesepak bola terbaik Indonesia yang kini masih remaja.

Ada 24 pemain yang diberangkatkan ke Eropa untuk menjalani pola pelatihan yang jauh berbeda dengan yang mungkin mereka dapatkan di dalam negeri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com