Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Indonesia Sudah Salah sejak Level Dasar, dari Teknik hingga Nutrisi

Kompas.com - 20/02/2020, 12:40 WIB
Alsadad Rudi,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

Pada 21 Januari lalu, dua pemain Garuda Select, Bagus Kahfi dan Brylian Aldama sempat diberi kesempatan menjalani sesi latihan bersama klub Como 1907, salah satu klub Italia yang bermain di Serie C.

Saat menjalani sesi latihan dengan para pemain Como itulah, baik Bagus dan Brylian merasakan ada intensitas latihan yang lebih tinggi dibanding yang biasa mereka rasakan.

“Intensitas latihan dan kecepatan dalam bermain lebih tinggi, Coach!” jawab Bagus kepada Walker.

“Passing mereka lebih keras dan tegas,” tambah Brylian pada saat yang bersamaan.

Walker terlihat menggangguk. Menurutnya, semakin tinggi level permainan, maka semakin cepat pula intensitas permainan.

Passing sebenarnya merupakan teknik dasar bermain bola di level dasar.

Tentu aneh memang melihat para pemain timnas Indonesia, yang notabene sudah bermain di kompetisi profesional, masih mengalami masalah seperti itu.

Baca juga: Bukan Teknik, Inilah Kekurangan Pemain Indonesia yang Sesungguhnya

Namun, masalah tersebut bisa jadi disebabkan karena para pemain timnas Indonesia menjalani pola latihan yang salah sejak level dasar.

Hal itulah yang pernah diungkapkan Timo Scheunemann, juru taktik asal Jerman yang kini jadi penerjemah teknis dalam program Garuda Select.

Timo sudah lama menetap di Indonesia. Karena fasih berbahasa Indonesia, Timo menjadi jembatan komunikasi antara para pemain Garuda Select dengan Wise dan Walker.

sesi latihan tim Garuda Select II di pusat pelatihan di Como, Italia, Senin (20/1/2020).Kompas.com/Alsadad Rudi sesi latihan tim Garuda Select II di pusat pelatihan di Como, Italia, Senin (20/1/2020).

Selama berjalannya program Garuda Select, Timo menyebut memang ada sejumlah kelemahan mendasar para pemain Indonesia yang terendus para pelatih di Inggris.

Salah satunya adalah cara bertahan secara kolektif dan komunikasi di lapangan.

"Nah, karena bertahan harus dilakukan secara bersama-sama, komunikasi menjadi super penting. Di sini kelemahan pemain kita jelas terlihat, dari jenjang SSB sampai timnas sama saja, miskin komunikasi," ungkap Timo lewat tulisannya yang dikutip dari laman programgarudaselect.

Nutrisi dan Pola Makan

Selain diajarkan pelatihan dasar di atas lapangan, ada hal lain yang juga ditekankan pada para pemain Garuda Select, yakni kedisiplinan menjaga nutrisi dan pola makan.

Makan dan minum adalah salah satu yang paling dijaga ketat dalam program ini.

Untuk menghadapi jadwal padat dari mulai latihan hingga pertandingan, diperlukan asupan yang sesuai.

Sebab, salah mengkonsumsi makanan bisa beresiko fatal. Pemain bisa mengalami gangguan kebugaran atau skenario paling parah adalah cedera.

Hal ini disadari betul oleh Brylian. Selama berada di Inggris, Brylian mengaku tidak bisa asal makan. Pantang hukumnya melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh tim pelatih selama di pusat pelatihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com