Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cukupkan Bermain Game Lima Jam Sehari

JAKARTA, KOMPAS.com - Cukupkan bermain game antara dua hingga lima jam sehari.

Ini pesan yang disampaikan Aby Ramadhan, siswa kelas IX SMP Negeri 71, Rawasari, Jakarta Pusat.

Aby, sebagaimana diketahui adalah juara pada grand final turnamen Mobile Premiere Legaue (MPL) pada perhelatan Piala Presiden Esports 2020, Minggu (2/2/2020).

"Main game ingat waktu," katanya sebagaimana siaran pers MPL yang diterima Kompas.com, Sabtu kemarin.

"Saya sehari-hari juga belajar dan beristirahat," imbuh anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Teddy Wijono dan Neneng Ratna Nengsih ini.

Dalam keseharian, Aby kerap mengingatkan teman-temannya yang tergabung dalam komunitas gamer, The Clay untuk tidak terlena dan membuang waktu.

Walau sering main bareng (mabar), Aby meminta rekan-rekannya itu memanfaatkan waktu yang ada serta tidak melulu bermain game.

"Saya suka ingatkan teman-teman The Clay untuk tidak melulu bermain game dan ingat waktu shalat misalnya," tutur Aby.

"Akhirnya kami di dalam komunitas itu selain bermain bareng dalam game, juga saling mengingatkan untuk memanfaatkan waktu yang ada," imbuhnya.

Dukungan

Masih berkenaan dengan raihan prestasinya itu, Aby mengatakan hal tersebut tak lepas dari dukungan banyak pihak, mulai orang tua, saudara, sekolah, dan lingkungannya.

Menurut Aby, dirinya berhasil menjadi juara lantaran buah hasil kesabaran dan konsistensi bermain game MPL untuk mencari pola permainannya.

"Awalnya saya main game mobile biasa. Di game MPL ini, abang saya yang ngenalin, ternyata mengasyikkan," kata Aby.

"Kuncinya harus sering bermain untuk melatih kesabaran dan pola permainannya," ujar Aby menambahkan.

"Saya turut bangga dengan prestasi yang diraih Aby di Piala Presiden Esports 2020. Kami dari pihak sekolah turut mendukung keberlangsungan prestasinya," kata wali kelas Aby, Etty Lismiati.

Lantas, dalam kesehariannya di sekolah, Aby punya kemampuan akademis yang cukup baik.

Kendati tidak menonjol, Aby memiliki karakter pribadi yang ulet, bertanggung jawab, senantiasa mengikuti kegiatan sekolah, dan tidak pernah membolos.

Pihak sekolah pun bangga dengan prestasi yang diraih Aby dan berharap prestasi ini terus berlanjut.

Datang dari keluarga kurang mampu, Aby tumbuh berkembang di daerah permukiman padat di Rawamangun, Jakarta Timur.

Ayahnya adalah penjual mie ayam.

Sementara, ibunya, bekerja serabutan di rumah makan Padang.

Mereka sekeluarga tinggal di rumah petak berlantai dua dengan kamar terbatas dan dihuni tiga keluarga berjumlah 12 orang.

Kedua orang tuanya tidak menyangka, bungsu kelahiran 18 Oktober 2004 ini bisa berprestasi di event bergengsi dan membawa pulang hadiah utama Rp 125 juta.

Selain Aby, abang sepupunya, Rama pun bertengger di posisi ketujuh dan membawa pulang Rp 4 juta.

Dari catatan yang ada, Aby adalah peserta individual yang meraih hadiah dengan nominal terbesar.

"Saya sebagai orang tua sangat bangga dengan prestasinya," kata Tedy.

Tedy menambahkan, dirinya selalu mengingatkan Aby.

"Aby nurut. Pokoknya jangan terlena aja sama main game," kata Neneng.

Profesional

Lebih lanjut, Aby mengakui bahwa uang hadiahnya akan digunakan sebagian untuk memberangkatkan umroh kedua orangtuanya.

Kemudian, uang itu juga akan digunakan membeli sepeda motor untuk mobilitas kesehariannya bersekolah.

Kelak, Aby akan bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan yang menjadi pilihannya.

Aby pun berniat memanfaatkan uang hadiah untuk membeli ponsel canggih.

"Ini untuk mendukung pelatihan saya," ujar Aby sembari menambahkan bahwa dirinya juga bakal menabung uang hadiah tersebut.

"Niatnya sih ingin jadi gamer profesional dan ikut SEA Games. Tapi tidak akan meninggalkan sekolah, karena itu yang utama," kata Aby mengakhiri pembicaraan.

https://www.kompas.com/sport/read/2020/02/16/192536067/cukupkan-bermain-game-lima-jam-sehari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke