Keperawatan dipandang sebagai aksi, reaksi, interaksi, dan transaksi dari proses interpersonal.
Selain itu, teori King dikenal sebagai “theory of goal attaintment”.
Teori Jean Watson yang sudah dipublikasikan dalam keperawatan yaitu “human science dan human care”
Jean Watson memercayai bahwa yang menjadi fokus utama dalam keperawatan ada pada carative faktor yang bermula dari perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan pengetahuan ilmiah.
Baca juga: Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di STOVIA
Roy memandang individu sebagai makhluk bio-psiko-sosial yang harus dipandang sebagai satu kesatuan utuh yang secara terus-menerus berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungannya
Jika stressor atau stimulus mempunyai dukungan dari faktor-faktor konseptual dan residual, maka akan muncul interaksi yang sering disebut sebagai stres.
Oleh karena itu, sangat diperlukan keperawatan untuk mengatasi stres.
Callista Roy juga mengembangkan model keperawatan yang dikenal sebagai adaptation model.
Orem memandang individu sebagai suatu kesatuan utuh yang terdiri atas sesuatu yang bersifat fisik, psikologis, dan sosial, dengan derajat kemampuan mengasuh diri (self care ability) yang berbeda-beda.
Menurut pandangan tersebut, Orem berpendapat bahwa tindakan atau kegiatan perawatan ditujukan kepada upaya memacu kemampuan mengasuh diri sendiri.
Dorothea E. Orem menyatakan bahwa teorinya, yaitu “self-care deficit theory of nursing” merupakan teori umum atau general theory.
Orem juga mengemukakan lima metode bantuan sebagai berikut:
Model konsep Myre Levine melihat klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Menurutnya, intervensi keperawatan adalah bantuan terhadap klien secara holistis dan merupakan proses kegiatan keperawatan, mempercepat proses adaptasi yang ikut berperan dalam proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
Pada tahun 1973, ia mengemukakan empat prinsip konservasi, yaitu:
Baca juga: Konsep Sakit: Timbulnya Penyakit dan Kejadian Luar Biasa
Referensi: