Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Hasan Sadikin, Sosok di Balik Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin

Kompas.com - 22/03/2020, 19:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS) menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 di Bandung, Jawa Barat.

Rumah sakit ini memiliki sejarah panjang, termasuk sosok dibalik nama rumah sakit, yaitu dokter Hasan Sadikin.

Keluarga Hasan Sadikin

Sebagai dokter, Hasan Sadikin sangat mencintai dunia kesehatan. Banyak sekali jasa yang dia torehkan untuk kemajuan dan meningkatkan kesehatan di Indonesia.

Dilansir dari Majalah Intisari edisi Juni 1968, Hasan Sadikin memiliki lima saudara.

Salah satu adiknya adalah Ali Sadikin, seorang letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966.

Ayah Hasan Sadikin seorang landbouwconsulent atau penasehat pertanian. Kakenya seorang pegawai pamongpraja.

Baca juga: Biografi Sulianti Saroso, Sosok di Balik RS Pusat Infeksi

Tahun 1962 dokter Hasan Sadikin diangkat menjadi Dekan FK UNPAD dan pada bulan Agustus 1965 juga diangkat menjadi Direktur RS Rantja Badak (sebelum diganti RSHS).

Beliau menggantikan dokter H Chasan Boesoirie yang sebelumnya juga menjadi direktur di rumah sakit tersebut.

Nama Hasan Sadikin selalu melekat karena telah berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Perjuangannya untuk terus memberikan pelayanan dan dedikasi terhadap dunia kesehatan tak diragukan lagi.

Bahkan ditengah-tengah sakit yang dideritanya, membuat Hasan Sadikin terus bekerja dan memimpin rumah sakit.

Di usia yang masih muda, Hasan Sadikin meninggal dunia tanggal 16 Juli 1967 akibat penyakit yang dideritanya.

Baca juga: Biografi Christiaan Eijkman, Penemu Vitamin

Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin rshs.or.id Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin
Sejarah Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin

Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs.

Dilansir dari situs resmi RSHS, pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah kembali menjadi Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana dengan kapasitas 300 tempat tidur.

Selama masa penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer.

Setelah Indonesia merdeka, dikembalikan ke pemerintah daerah dengan nama Rumah Skait Ranca Badak.

Pada 1956 rumah sakit ini memiliki kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan).

Baca juga: Vaksin Cacar, Vaksin Pertama yang Berhasil

Ditengah-tengah pertumbuhannya, RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com