Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penemuan dan Perkembangan Roda

Kompas.com - 01/09/2022, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Meski begitu, sejarah penemuan roda memang memiliki banyak versi. Misalnya pada 1975, arkeolog menemukan Pot Broncice, sebuah vas keramik di era Neolitikum.

Vas tersebut di daerah Polandia, yang diyakini berasal dari tahun 3.635 hingga 3.370 SM.

Penemuan ini membuktikan bahwa roda memang telah berkembang sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.

Perkembangan roda

Kini, banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada roda. Benda ini pun makin berkembang tiap tahunnya.

Sebagai contoh, roda rentan rusak karena tergerus jalanan. Supaya lebih awet, rida kemudian dibungkus atau dilapisi tembaga. Contoh lainnya, sisi roda diberikan paku agar lebih mudah bergerak di tempat yang becek.

Baca juga: Penemuan Angkot dan Dampak di Bidang Ekonomi

Seiring perkembangan zaman, roda terus mengalami perbaikan. Charles Goodyear pada 1839, berhasil menciptakan ban yang terbuat dari karet. Tidak hanya lebih kuat, ban itu lebih tahan guncangan dan kuat terhadap gesekan permukaan jalan.

Kemudian di 1845, seorang insinyur Inggris bernama Thomson, menemukan ban hidup. Ban itu merupakan ban berongga yang diisi udara, sehingga lebih "empuk". Ban yang dipasang di sekeliling roda itu terbuat dari kulit binatang.

Selanjutnya pada 1870, John Boyd Dunlop mengganti ban hidup itu dengan karet. Pada perkembangannya, roda memiliki banyak ukuran dan jenis.

Ada yang terbuat dari besi, kayu, karet, atau gabungan dari beberapa jenis bahan yang disesuaikan dengan fungsinya.

Berkat penemuan roda, jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya jadi lebih mudah dan cepat. Tak terasa, penemuan dan perkembangan roda memang membawa pengaruh besar dalam kehidupan manusia.

Baca juga: Penemuan Telepon dan Dampak di Bidang Ekonomi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com