Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Angkot dan Dampak di Bidang Ekonomi

Kompas.com - 28/09/2021, 12:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Angkutan Kota atau yang akrab disebut dengan angkot merupakan salah satu jenis transportasi umum di Indonesia.

Penemuan angkot di Indonesia memudahkan masyarakat untuk bepergian dan juga memberikan dampak di bidang ekonomi.

Dilansir dari Historia, angkutan kota pertama kali muncul di Jakarta pada sekitar tahun 1935 dan disebut dengan nama oplet.

Angkutan kota tersebut kemudian mulai bermunculan di kota-kot lainnya seperti Batavia, Malang, dan Surabaya dengan sebutan angkot.

Sejak saat itu angkot menjadi salah satu moda transportsi darat yang membantu beragam aktivitas masyarakat, termasuk di bidang ekonomi.

Baca juga: Dampak Penemuan Pesawat Terbang terhadap Perubahan Sosial Budaya di Bidang Ekonomi

Penemuan angkot 

Berikut adalah dampak penemuan angkot di bidang ekonomi:

  • Pemindahan barang dengan cepat

Dikutip dari situs Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, transportasi membantu memindahkan barang-barang dari tempat produksi ke tempat-tempat lainnya yang membutuhkan barang tersebut.

Masyarakat bisa membawa barang dagangan dalam jumlah banyak dan tidak perlu kerepotan apabila tidak memiliki alat transportasi sendiri.

Angkot dapat mengantar pedagang beserta barang dagangannya ke tempat di mana aktivitas jual-beli terjadi.

Misalnya seorang pedagang yang menaiki angkot ke pasar. Sehingga angkot menjadi moda transportasi andalan bagi para pedagang kecil.

  • Mempercepat waktu sampai ke tujuan tertentu

Angkot dapat mengantarkan manusia ke tujuan tertentu dengan cepat. Angkot memiliki kecepatan 40 hingga 60 kilometer per jam, yang tentunya lebih cepat dari pada jalan kaki.

Sehingga angkot memungkinkan orang-orang untuk bekerja dengan tepat waktu sehingga dapat membangun perekonomiannya sendiri.

Selain mengantarkan dengan cepat, angkot juga memiliki rutenya masing-masing. Seseorang bisa pergi kemana saja dengan menaiki rute angkot yang sesuai.

Sopir angkotpun kerap kali membantu penumpangnya yang tidak tau jalan agar sampai ke tujuannya.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Kondisi Geografi Indonesia sebagai Negara Kepulauan Terhadap Transportasi

  • Penghematan biaya

Menurut Nining I Soesilo dalam buku berjudul Ekonomi Perencanaan dan Manajemen Kota (1999) transportasi umum menghemat biaya operasi seperti penggunaan bahan bakat, pelumas, ban, suku cadang, dan juga waktu.

Sehingga penggunaan angkot dalam suatu daerah menghemat lebih banyak uang dan waktu dibandingkan kendaraan pribadi.

  • Membuka lapangan pekerjaan

Keberadaan angkot dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran. Lapangan pekerjaan yang utama adalah sopir angkot. Namun, angkot juga membutuhkan bahan bakar dan juga perawatan suku cadang.

Penemuan angkot juga turut andil dalam pembukaan lapangan kerja pegawai pom bensin, usaha suku cadang, oli, perawatan kendaraan bermotor, juga tambal ban. Sehingga angkot dapat menggerakkan roda perekonomian daerah di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com