Unsur fisik puisi yang selanjutnya adalah diksi atau pilihan kata.
Dilansir dari buku Berpikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia (2021) oleh Rahma Barokah T.J, diksi adalah pilihan kata yang digunakan untuk menyusun puisi.
Pemilihan diksi memperhatikan unsur estetik. Contohnya "cahaya rembulan seolah berpindah dalam wajah indahmu", diksi tersebut dipakai untuk menggambarkan kecantikan wajah seorang perempuan.
Adalah kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan atau memperjelas pengalaman imajinasi. Imaji atau pencitraan berkaitan erat dengan daya tangkap pancaindra manusia.
Baca juga: Contoh Rima dalam Puisi
Dengan pencitraan, kata-kata yang disusun dalam puisi bisa lebih obyektif, sehingga pembaca dapat seolah-olah mendengar, merasakan, bahkan melihat.
Merupakan unsur fisik puisi berupa pengulangan bunyi dalam puisi yang membentuk musikalitas atau orkestrasi.
Fungsi rima adalah membangun irama baris, supaya puisi terasa hidup. Ada beberapa jenis rima yang bisa digunakan dalam puisi, yakni rima awal, tengah, dalam, dan akhir.
Kata-kata yang memiliki makna yang dapat dirasakan, didengar, dilihat, atau dicium oleh pancaindra, disebut kata konkret.
Kata konkret merupakan penyebab dari terjadinya proses imaji atau pencitraan dalam puisi. Unsur fisik puisi ini membuat pembaca mampu berimajinasi dan membayangkan secara jelas peristiwa yang digambarkan penyair.
Baca juga: Unsur Bahasa dalam Puisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.