Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Coriolis: Pengertian dan Penyebabnya

Kompas.com - 21/05/2022, 11:18 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Banyak gaya yang bekerja pada planet bumi, salah satunya gaya coriolis. Apakah yang dimaksud gaya coriolis dan apa akibatnya bagi keadaan bumi? Berikut adalah pembahasan tentang efek coriolis!

Pengertian efek coriolis

Bumi berotasi atau berputar pada khatulistiwa sebagai sumbunya. Sekilas, peristiwa berputarnya bumi tidak akan memengaruhi banyak hal. Namun, ternyata rotasi bumi memengaruhi pola cuara, arus laut, dan juga udara.

Udara seharusnya bergerak dari daerah bertekanan tinggi (kutub) ke daerah bertekanan rendah (khatulistiwa).

Sederhanya, udara akan bersirkulasi dalam garis lurus. Namun, bumi berotasi sehingga menimbulkan gaya atau efek coriolis.

Sirkulasi udara bumi berupa garis lurus jika bumi tidak berotasigeo.libretexts.org Sirkulasi udara bumi berupa garis lurus jika bumi tidak berotasi

Baca juga: Sirkulasi Hadley: Pengertian dan Proses Terjadinya di Atmosfer Bumi

Efek coriolis membelokkan udara

Dilansir dari NOAA's National Ocean Service, efek coriolis adalah defleksi yang membelokkan udara ke kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan.

Efek coriolis membuat sirkulasi udara bumi melengkung dan tidak berada dalam garis lurus.

Tidak hanya udara, efek coriolis membelokkan semua materi di bumi yang tidak terpancang kuat pada permukaan bumi seperti air laut.

Pola sirkulasi udara bumi setelah dibelokkan oleh efek coriolisgeo.libretexts.org Pola sirkulasi udara bumi setelah dibelokkan oleh efek coriolis

Efek coriolis pada daerah khatulistiwa

Untuk memahami efek coriolis, bayangkan seseorang berdiri di garis khatulistiwa sebagai sumbu rotasi bumi.

Baca juga: Rotasi Bumi dan Akibatnya

Orang tersebut kemudian melemparkan bola dari khatulistiwa ke arah kutub utara. Kita akan berpikir bahwa bola tersebut akan bergerak lurus.

Namun, efek coriolis rotiasi bumi akan membelokkan arah bola sehingga sedikit mengimpang ke arah timur (ke kanan).

Sedangkan, jika bola dilempar dari khatulistiwa ke arah kutub selatan. Maka, bola akan dibelokkan ke arah kiri pelempar yaitu bagian timur bumi.

Penyebab terjadinya efek coriolis

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, efek coriolis terjadi karena bumi berputar ke arah timur dan kecepatan tangensial suatu titik di bumi adalah fungsi dari gars lintang (kecepatan nol di kutub dan perlahan naik hingga mencapai kecepatan maksimum di khatulistiwa).

Baca juga: Sirkulasi Termohalin: Pengertian dan Proses Terjadinya

Bumi berotasi selama 24 jam dalam satu hari, jumlah jam akan sama di seluruh bagian bumi. Kutub utara dan kutub selatan berada di sumbu vertikal pusat rotasi bumi.

Kutub utara dan kutub selatan memiliki diameter terkecil di planet bumi. Sedangkan, khatulistiwa memiliki diameter terbesar.

Artinya, kutub utara dan kutub selatan memiliki keliling yang jauh lebih kecil dari khatulistiwa. Namun, semua titik di bumi hanya memiliki waktu 24 jam untuk berotasi.

Hal ini menyebabkan kecepatan rotasi bumi di bagian khatulistiwa lebih cepat daripada kecepatan rotasi bumi di kutub utara dan selatan.

Baca juga: Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi

Dilansir dari NOAA SciJinks, kecepatan tangensial rotasi bumi di kutub utara dan selatan hanya sekitar 0,00005 mil per jam karena kelilingnya yang kecil.

Sedangkan, kecepatan tangensial rotasi bumi di khatulistiwa mencapai 1.040 mil per jam karena kelilingnya besar.

Artinya, makin jauh dari khatulistiwa maka makin lambat juga kecepatan sudut rotasi bumi. Hal ini dan arah berputarnya bumi ke timurlah yang menyebabkan efek coriolis.

Perbedaan kecepatan tangensial rotasi bumi di kutub utara dan garis khatulistiwa. scijinks.gov Perbedaan kecepatan tangensial rotasi bumi di kutub utara dan garis khatulistiwa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com