Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi

Kompas.com - 13/02/2021, 19:59 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Space,NASA

KOMPAS.com - Apakah bulan memiliki cahayanya sendiri? Mungkin pertanyaan ini masih sering ditanyakan oleh sebagian besar orang karena melihat bulan purnama yang selalu nampak sangat terang di langit malam.

Jawabannya tidak. Bulan tidak memiliki cahayanya sendiri. Bulan memantulkan cahaya dari matahari, sama seperti planet.

Bagian bulan yang terpapar cahaya matahari ini megalami siang hari dan bagian bulan yang tidak terkena cahaya matahari mengalami malam hari. Itulah mengapa kita hanya dapat melihat bulan dengan jelas pada malam hari. Peristiwa ini disebut sebagai rotasi bulan.

Rotasi Bulan

Bulan adalah satelit bumi tetapi bulan berotasi seperti planet lainnya di sistem tata surya. Bulan berputar pada orbitnya sehingga kita akan selalu melihat sisi bulan yang sama sesuai dengan fasenya.

Rotasi bulan pada orbitnya terjadi sekali selama 27 hari tetapi untuk berganti bulan baru membutuhkan waktu selama 29,5 hari. Bulan berotasi dari barat ke timur.

Dilansir dari Space proses ini membuat bulan nampak tak bergerak sama sekali dan selalu berada di tempat yang nyaris sama, peristiwa ini disebut sebagai synchronous rotation.

Bagian bulan yang menghadap bumi biasa disebut sebagai sisi dekat atau near side sedangkan bagian bulan yang membelakangi bumu disebut sisi jauh atau far side. Sehingga banyak terdapat dongeng tentang sisi gelap bulan yang tidak terlihat dari Bumi.

Baca juga: Mengapa Bulan Tampak Lebih Terang pada Malam Hari?

Revolusi Bulan

solarsystem.nasa.gov Fase terlihatnya Bulan karena revolusi

Bulan bergerak mengelilingi bumi dalam orbit yang berbentuk elips. Pergerakan inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk bulan di setiap fasenya, seperti bulan baru, bulan sabit, bulan separuh, dan bulan purnama. Fase-fase bulan ini dipengaruhi oleh seberapa luas permukaan bulan yang nampak dari bumi.

Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi

Seperti halnya gravitasi bulan mempengaruhi gelombang laut di bumi, gravitasi bumi juga mempengaruhi bulan, hal ini menyebabkan adanya gelombang friksi yang memperlambat rotasi bulan.

Selain itu juga akibat adanya rotasi dan revolusi bulan juga mengakibatkan adanya pergeseran penanggalan berdasarkan fase bulan.

Rotasi dan revolusi bulan juga akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan, hal ini terjadi ketika bula, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus.

Peristiwa gerhana bulan biasanya hanya berlangsung dalam hitungan menit karena bulan tidak berhenti berotasi.

Baca juga: Manfaat Bulan Sebagai Satelit Bumi

Apa Benar Kita Melihat Bulan yang Sama?

Iya. Walaupun kita berada di negara yang berbeda, bulan yang kita lihat akan memiliki fase yang sama. Jika kita bepergian ke arah kutub yang berlawanan dengan posisi kita saat ini, kita akan merasa bulan berada di posisi sebaliknya.

Misal, saat ini kita berada di area bumi kutub utara lalu kita bepergian ke area bumi kutub selatan kita akan merasa bulan berada di posisi sebaliknya, ini terjadi hanya karena perspektif kita, faktanya posisi bulan akan selalu berada di tempat yang sama.

Dilansir dari NASA, hal yang sama juga berlaku pada saat kita berada di area luas yeng terbuka, kita akan merasa bulan menjadi lebih dekat dengan posisi kita, itu hanya ilusi optik karena posisi bulan tak pernah berubah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com