Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Panspermia: Teori Asal-usul Kehidupan dari Luar Angkasa

Kompas.com - 09/05/2022, 13:28 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ada banyak teori yang mencoba mengungkap asal-usul kehidupan di bumi, salah satunya teori panspermia. Siapa yang mengemukakan teori panspermia dan bagaimana isi teori panspermia tentang asal usul makhluk hidup?

Berikut adalah pembahasan tentang teori panspermia!

Dilansir dari Astrobiology at NASA, teori panspermia menyatakan bahwa kehidupan disebarkan dalam bentuk benih melalui meteorit atau komet dari satu planet ke planet lain.

Teori ini pertama digagas oleh seorang filsuf Yunani bernama Anaxagoras pada tahun 500 SM. Anaxagoras menyebutkan bahwa kehidupan sudah ada dan berasal dari alam semesta.

Pendapat Anaxagoras tersebut didukung oleh filsul lain seperti Anaximander dan Thales, juga banyak ilmuan seperti Sir Frederick Hoyle, Lord Kevin, Svante Arrhenius, hingga Stephen Hawking.

Baca juga: Teori Nebula

Menurut Svante Arrhenius benih dalam teori panspermia adalah spora mikroskopis.

Menurut Yuko Kawaguchi dalam Panspermia Hypothesis: History of a Hypothesis and a Review of the Past, Present, and Future Planned Missions to Test This Hypothesis (2019) Arrhenius mengatakan bahwa spora mikroskopis ditransfer dalam ruang antarplanet melalui tekanan radiasi dari matahari.

Spora atau benih mengalami tiga tahapan yaitu keluar dari suatu planet, transit atau berjalan melalui ruang antarplanet, lalu melakukan pendaratan di planet lainnya.

Dilansir dari Space, benih kemungkinan berada dalam pesawat ruang angkasa almi yang terbuat dari batu atau es sehingga organisme asing di dalamnya terlindung dari radiasi dan panas yang ekstrem.

Hal tersebut mendasari gagasan bahwa benih kehidupan dibawa ke bumi melalui meteor yang berbahan dasar batu dan komet yang berbahan dasar es.

Baca juga: Teori Pasang Surut Gas

Selain karena perlindungan batu dan es, beberapa ilmuan juga memperkirakan benih tersebut resisten terhadap radiasi dan panas. Sehingga, dapat sampai dan melalui atmosfer bumi tanpa mengalami kerusakan.

Benih yang berasal dari luar angkasa tersebut mengandung molekul organik. Molekul organik tersebutlah yang menjadi asal-usul kehidupan di bumi.

Kemungkinan besar benih jatuh di lautan, melepaskan molekul organik yang sederhana, dan mulai membentuk molekul organik yang lebih kompleks (seperti protein dan enzim).

Di dalam lautan, molekul organik tersebut memulai kehidupan di bumi. Menciptakan sup primodial yang berevolusi menjadi makhluk hidup pertama di bumi dan mengawali kehidupan.

Baca juga: Teori Biogenesis

Teori panspermia membuka kemungkinan kehidupan lain di luar bumi atau alien. Entah kehidupan tersebut yang melahirkan benih kehidupan di bumi, atau kehidupan di bumi yang melahirkan benih kehidupan di planet lain.

Kemungkinan keberadaan alien membuat teori panspermia terdengar seperti fiksi ilmiah. Namun, banyak ilmuan modern yang memercayainya. Berbagai lembaga penelitian, seperti NASA juga menggelontorkan banyak dana untuk menyelidiki teori panspermia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com