Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patriarki: Pengertian dan Sejarah Singkatnya

Kompas.com - 25/04/2022, 10:30 WIB
Aldila Daradinanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerakan feminis dan emansipasi wanita banyak dilakukan oleh perempuan di seluruh dunia. Ini dilakukan sebagai upaya mencapai kesetaraan jender. 

Meski begitu, kesetaraan jender belum sepenuhnya tercapai. Karena budaya patriarki masih melekat di masyarakat.

Apa itu patriarki?

Pengertian patriarki

Patriarki adalah sebuah sistem sosial di mana pria lebih dominan daripada perempuan dalam hal otoritas, partisipasi sosial dan politik, dan sebagainya.

Dilansir dari buku Pengantar Gender dan Feminisme (2013) karya Alfian Rokhmansyah, patriarki berasal dari kata “patriarkat”, berarti struktur yang menempatkan laki-laki sebagai penguasa tunggal, sentral, dan lainnya.

Dalam budaya masyarakat, patriarki memunculkan kesenjangan jender, bahkan masalah sosial yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia.

Hingga saat ini, budaya patriarki masih terjadi di Indonesia.

Baca juga: Apa Bedanya Jenis Kelamin dengan Gender?

Misalnya pemikiran bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi. Karena pada akhirnya akan hidup sebagai seorang istri yang melayani suami dan bekerja di dapur.

Contoh lainnya, keputusan dalam rumah tangga didominasi atau selalu berasal dari pria, baik suami atau ayah. Tak jarang pula, patriarki menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

Dikutip dari jurnal The Evolution of Human Sociality (2001) karya Sanderson dan Stephen K, patriarki merupakan hasil konstruksi sosiologis yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Konstruksi sosial tersebut kemudian membentuk peranan jender yang menjadi budaya secara turun-temurun.

Sejarah singkat patriarki

Diperkirakan praktik patriarki telah ada sejak milenium kedua sebelum masehi di Babel.

Menurut Gerda Lerner dalam buku The Creation of Patriarchy (1986), saat itu ada pembagian kerja di mana seksualitas perempuan sepenuhnya dikendalikan oleh pria. Ini berkaitan dengan peranan jender dalam konstruksi sosial.

Baca juga: Mengapa Kesetaraan Gender itu Penting?

Gerda Lerner juga menjelaskan bahwa patriarki tidak hanya berupa peristiwa tunggal, melainkan sebagai sistem sosial, patriarki muncul di berbagai belahan dunia pada waktu berbeda.

Dikutip dari buku Foucault, Subjectivity, and Identity: Historical Constructions of Subject and Self (2002) karya Robert M Strozier, dominasi pria terhadap perempuan ditemukan di Timur Dekat Kuno pada 3100 SM (Sebelum Masehi).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com