Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kesetaraan Gender itu Penting?

Kompas.com - 06/04/2022, 12:00 WIB
Aldila Daradinanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Isu kesetaraan gender bukan lagi hal baru untuk dibahas. Pasalnya, isu ini sudah mulai masuk dan merebak di Indonesia sejak 1990-an.

Meski begitu, tak sedikit masyarakat yang menganggap kesetaraan gender merupakan tindakan atau kampanye dalam menomorsatukan perempuan.

Hal ini disebabkan kurangnya sumber informasi dan pengetahuan seputar kesetaraan gender di kalangan masyarakat.

Padahal pengetahuan mengenai kesetaraan gender penting untuk diketahui, dipahami, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa kesetaraan gender itu penting?

Kesetaraan gender

Kesetaraan gender adalah kesetaraan kondisi laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan kesempatan, hak, manfaat, dan akses yang sama sebagai manusia, untuk berperan dan berpartispasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut.

Baca juga: Apa Bedanya Jenis Kelamin dengan Gender?

Dilansir dari jurnal Urgensi Undang-Undang tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender (2014) karya Sali Susiana, kesetaraan gender tidak dipengaruhi oleh seksualitas atau jenis kelamin.

Sehingga kesetaraan gender merupakan suatu kondisi dan perlakuan yang adil terhadap perempuan dan laki-laki.

Dilansir dari buku Gender Skateboard: Kekuatan Spirit Gender dalam Rumah Tangga (2011) karya Erna Surjadi, kesetaraan gender mengangkat persamaan akses, peluang partisipasi kontrol, dan manfaat yang sama antara pria dan wanita.

Oleh karena itu, kesadaran tentang isu kesetaraan gender merupakan hal yang perlu dicapai.

Urgensi kesetaraan gender

Dikutip dari situs resmi United Nation Women, ada banyak kasus diskriminasi terhadap perempuan yang membatasi hak-hak mereka di ruang privat maupun publik.

Mengingat hal tersebut merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling banyak terjadi di dunia, tindakan penghapusan kekerasan berbasis gender menjadi prioritas yang perlu dilakukan, guna menghilangkan akar penyebab diskriminasi.

Baca juga: Perempuan dalam Angka, Sudahkah Perempuan Setara dengan Laki-laki?

Berdasarkan data dari 87 negara, 1 dari 5 perempuan dan anak perempuan di bawah usia 50 tahun mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan intimnya.

Selain itu, praktik berbahaya, seperti pernikahan dini, juga telah menghilangkan masa kanak-kanak milik 15 juta anak perempuan di bawah usia 18 tahun, yang terjadi di tiap tahunnya.

Dilansir dari buku Urgensi Kesetaraan Gender di Papua (2021) karya Yanuarius You, kemiskinan menjadi penyebab langsung terjadinya kekerasan gender.

Perempuan di keluarga berpendapatan rendah, secara ekonomi mempunyai sedikit akses atas fasilitas pendidikan, mengalami kemiskinan, dan kekerasan.

Di Indonesia sendiri, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat jumlah laporan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan terus meningkat tiap tahunnya.

Tujuan kesetaraan gender

Selain karena hal-hal yang telah disebutkan di atas, kesetaraan gender memiliki beberapa tujuan, yakni:

  1. Menghapus segala bentuk kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi yang sering dialami perempuan
  2. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi yang kerap terjadi di rumah tangga maupun lingkungan kerja
  3. Mendapat hak atas kepemilikan suatu barang
  4. Memiliki hak atas pendidikan yang sama
  5. Memiliki kebebasan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik, sosial, dan ekonomi
  6. Menghargai perawatan yang tidak dibayar dan mempromosikan tanggung jawab domestik bersama.

Kesimpulannya, kesetaraan gender penting demi menjunjung persamaan hak sebagai manusia antara perempuan dan laki-laki, juga untuk menghilangkan segala bentuk diskriminasi, kekerasan, serta pelecehan yang sering dialami perempuan.

Baca juga: Isi Keputusan Presiden Nomor 181 Tahun 1998

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com