Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuasaan dan Wewenang dalam Manajemen

Kompas.com - 07/04/2022, 15:30 WIB
Rita Puspaningsih,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

Kekuasaan keahlian

Didasarkan pada persepsi bahwa orang yang memengaruhi mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki orang yang dipengaruhi, seperti dokter, konsultan, dan lainnya.

Kekuasaan rujukan

Kekuasaan ini dapat dimiliki seseorang atau kelompok, berdasarkan keinginan orang yang dipengaruhi untuk meniru orang yang memengaruhi.

Baca juga: 4 Bidang Fungsional Manajemen

Misalnya manajer yang populer dan teliti akan mempunyai kekuasaan rujukan bila karyawannya termotivasi untuk meniru kebiasaannya.

Wewenang dalam manajemen

Dikutip dari buku Pengantar Manajemen (2017) karangan Fariz, kewenangan (authority) pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali digunakan dalam organisasi.

Kewenangan merupakan kekuasaan formal. Dalam organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih menjadi pemimpin, bagian, atau departemen, akan memiliki kewenangan atau kekuasaan yang formal.

Seseorang yang ditunjuk menjadi manajer personalia, secara formal akan memiliki kewenangan mengatur berbagai hal terkait sumber daya manusia atau orang dalam organisasi.

Ada dua pandangan mengenai kewenangan formal, yaitu pandangan klasik (classical view) dan pandangan berdasarkan penerimaan (acceptance view).

Pandangan klasik

Pandangan ini menerangkan bahwa pada dasarnya kewenangan lahir akibat adanya wewenang yang lebih tinggi dari yang diberikan.

Baca juga: Elemen Dasar Pengendalian Manajemen

Misalnya seorang manajer mendapat kewenangan formal dari pihak yang memiliki kewenangan lebih tinggi, seperti direktur utama.

Seorang kapten dalam tradisi militer memiliki kewenangan formal untuk memerintah prajurit. Karena kewenangan tersebut diterima dari seseorang yang memiliki wewenang lebih tinggi darinya, seperti jenderal.

Pandangan berdasarkan penerimaan

Pandangan ini cenderung berbeda dengan pandangan sebelumnya. Kadang kala kita menemui apa yang diperintahkan atasan tidak dijalankan bawahan.

Hal tersebut barangkali bukan disebabkan oleh atasan yang tidak memiliki wewenang, melainkan apa yang dilakukan atasan tidak dapat diterima bawahan.

Pandangan berdasarkan penerimaan menjelaskan bahwa kewenangan formal akan cenderung dijalankan atau diterima bawahan, tergantung beberapa persyaratan.

Menurut Chester Barnard, persyaratan tersebut terdiri atas empat hal, yakni:

  1. Bawahan memahami apa yang diinginkan pimpinan atau atasan
  2. Bawahan meyakini bahwa apa yang diperintahkan itu, konsisten atau tidak bertentangan dengan rencana pencapaian tujuan organisasi
  3. Bawahan meyakini bahwa apa yang diperintahkan atasannya, konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau kelompoknya.
  4. Bawahan mampu secara mental dan fisik menjalankan apa yang diperintahkan.

Baca juga: 4 Proses Manajemen dalam Perusahaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com