Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Kontraksi: Teori Pembentukan Permukaan Bumi

Kompas.com - 25/01/2022, 17:34 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis


KOMPAS.com – Permukaan bumi yang kita ketahui sekarang tidak sama dengan permukaan bumi jutaan tahun lalu. Para ilmuan berusaha menyelidiki bagaimana permukaan bumi terbentuk.

Salah satu teori pembentukan permukaan bumi yang dikenal adalah Teori Kontraksi. Ide teori kontraksi pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf Prancis yang sekaligus ilmuan juga matematikawan bernama Rene Descartes.

Menurut David Roger Oldroyd dalam buku berjudul Thinking about the Earth: A History of Ideas in Geology (2002), Descartes beranggapan bahwa bumi mendingin dan berkontraksi. Pendinginan tersebut membuat permukaan bumi mengerut.

Lapisan permukaan bumi mengecil dan memberikan tekanan pada bagian bawahnya sehingga, terbentuk gunung dan permukaan bumi lainnya. Ide tersebut juga didukung oleh seorang naturalis, dan ahli geologi asal Amerika bernama James Dwight Dana.

Baca juga: Teori Pengapungan Benua oleh Alfred Lothar Wegener

Dilansir dari Scientific American, pada abad ke-19 James Dwight Dana menjelaskan bahwa gunung dan benua terbentuk karena pendinginan dan penyusutan permukaan bumi. Dana beranggapan bawa bumi berkonstraksi atau mendingin dari bentuk yang lebih cair.

Permukaan bumi diumpamakan sebagai sebutir apel yang mengering. Permukaan apel yang mengering akan menyusut membentuk celah dan kerutan.

Bagai apel, permukaan bumi yang menyusut akan membentuk celah berupa cekungan yang memisahkan benua dan juga kerutan yang kita kenal sebagai pegunungan.

Dana beranggapan bahwa pendinginan bumi pertama kali terjadi di daerah yang sekarang menjadi benua. Setelah benua mendingin, barulah permukaan bumi yang nantinya membentuk samudra turut mendingin dan berkontraksi.

Baca juga: Teori Dua Benua Eduard Suess

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, tekanan daerah samudra yang mendingin terhadap daerah benua menyebabkan pergolakan besar dan membentuk kerutan. Kerutan tersebut kemudian membentuk rantai gunung besar seperti Appalacians, Rockies, dan juga Andes.

James Dwight Dana telah mendapatkan banyak penghargaan atas kontribusinya dalam ilmu pengetahuan. Namun, Teori Kontraksi yang dikemukakannya masih memiliki banyak kelemahan. Perlu diingat bahwa Teori Kontraksi ini dikemukakan sebelum ditemukannya Teori Lempeng Tektonik oleh para ilmuan.

Kelemahan Teori Kontraksi

Walau dapat menjelaskan terbentuknya benua juga pegunungan, Teori Kontraksi tidak bisa menjelaskan pola persebaran pegunungan. Teori ini tidak bisa menjelaskan mengapa pegunungan dan gunung berapi tersebar secara acak dan tidak merata di bumi.

Baca juga: Teori Lempeng Tektonik

Selain itu, Teori kontraksi juga tidak bisa menjelaskan keberadaan daerah bumi yang rawan gempa dan juga daerah bumi yang lebih tenang dari gempa.

Teori kontraksi juga tidak dapat menjelaskan fitur permukaan bumi yang lebih mirip seperti tegangan dibanding dengan tekanan.

Selain hal-hal di atas, Teori Kontraksi juga memiliki konsekuensu berupa peningkatan kecepatan rotasi bumi akibat penyusutan bumi. Namun, hal tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com