Dikutip dari buku Pakaian Tradisional Asean (1991), baju Bodo terdiri dari sarung yang terbuat dari sutera dengan benas emas. Motifnya adalah kotak-kotak dengan warna dominan merah.
Kemudian ada talik ikat pinggang dari bahan katun dengan warna dominan adalah biru serta bermotif tulisan Arab.
Selain itu ada juga baju tipis yang terbuat dari serat nanas.
Baca juga: Sejarah Banjir Jakarta dari 1950 hingga 1994
Pakaian adat Bodo sering dipergunakan untuk acara adat seperti upacara pernikahan.
Namuan sekerang, baju Bodo mulai direvitalisasi melalui acara lainnya seperti lomba menari atau menyambut tamu agung yang datang.
Meski sekarang baju adat Bodo mulai dipakai karena terpengaruh busana-busana modern. Namun, di kampung-kampung Bugis
masih dikenakan oleh para pengantin perempuan saat upacara akad nikah dan resepsi pernikahan.
Biasanya pada saat pemakaian baju adat Bodo dilengkapi dengan berbagai aksesoris. Aksesoris tersebut meliputi gelang panjang, Kalung, anting panjang, gelang lengan dan hiasan konde (bando).
Baca juga: Biografi Raden Patah, Raja Pertama Kerajaan Demak
Bahan yang dipakai untuk membuat baju Bodo adalah kain sutera. Di mana dengan cara dirajut membentuk bagian badan blus menggelembung.
Pada bagian atas dilubangi untuk memasukan kepala yang sekaligus juga merupakan garis untuk lubang leher.
Baju Bodo tidak memiliki sambungan jahitan pada bagian bahu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.