KOMPAS.com - Masuknya Islam ke indonesia perlahan menggeser kebudayaan Hindu-Buddha yang sebelumnya berpengaruh besar di Nusantara.
Masuknya Islam juga memengaruhi kemunduran kerajaan-kerajaan Hindu, salah satunya Kerajaan Majapahit. Hal tersebut kemudian memunculkan Kerajaan Demak yang sebelumnya merupakan daerah kekuasaan Majapahit.
Dalam buku A History of Modern Indonesia since 1200 (2001) oleh MC Ricklefs, Kerajaan Demak beridri pada abad ke-15 oleh Raen Patah.
Secara geografis, Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah. Letak Demak cukup menguntungkan, dari sektor perdagangan maupun pertanian.
Baca juga: Biografi Raden Patah, Raja Pertama Kerajaan Demak
Dahulu Demak terletak di tepi selat antara Pegunungan Muria dengan Jawa. Sehingga wilayah tersebut sering menjadi jalan pintas kapal dagang dari Semarang ke Rembang.
Sebelum menjadi kesultanan, Demak merupakan kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit, Demak dikenal dengan Bintara atau Glagahwangi.
Berkat dukungan para Wali Songo dan daerah-daerah lainnya, Raden Patah memutuskan untuk berpisah dari Majapahit dan berdiri secara mandiri.
Berdasarkan buku Runtuhnya Kerajaan Hindu- Jawa dan Timbulnya NegaraNegara Islam di Nusantara (2007) oleh Slamet Muljana, kondisi kehidupan Kerajaan Demak di berbagai bidang, yaitu:
Kerajaan Demak mendapat dukungan penuh dari para Wali Songo, yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam masyarakat. Dalam waktu singkat Demak berhasil menjadi kerajaan Besar.
Baca juga: Sejarah Grebeg Besar di Demak
Faktor-faktor perkembangan Demak menjadi kerajaan besar, yaitu:
Bidang ekonomi masa Kerajaan Demak cukup strategis dan berkembang. Letak Kerajaan Demak menjadikannya sebagai kerajaan maritim.
Hal ini mendorong aktivitas perdagangan cepat berkembang. Di samping dari perdagangan, kehidupan pertanian di Demak juga sangat maju dan tumbuh pesat.
Demak bisa menjual hasil panennya, seperti beras, garam, dan kayu jati karena melewati pelabuhan Bergota dan Jepara.
Lahirnya Kerajaan Demak didorong oleh latar belakang untuk mengembangkan dakwah Islam. Sehingga Demak selalu memperjuangkan daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan asing.
Berkat dukungan Wali Songo, Demak berhasil menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa yang memiliki pengaruh yang cukup luas. Untuk mendukung dakwah pengembangan agama Islam, dibangun Masjid Agung Demak sebagai pusatnya.
Baca juga: Keruntuhan Kerajaan Demak
Salah satu peninggalan berharga kerajaan Demak adalah bangunan Masjid Agung Demak yang terletak di alun-alun Demak.
Beberapa ciri khas dari Masjid Agung Demak yaitu salah satu tiang utamanya terbuat dari potongan kayu, atap tumpang, dan di belakangnya terdapat makam raja-raja Demak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.