Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 16:02 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tidak hanya manusia yang membutuhkan orang lain, wilayah pun juga membutuhkan wilayah lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Tidak ada satu wilayah pun yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itulah terjadi interaksi antarwilayah demi memenuhi kebutuhan masing-masing.

Interaksi wilayah atau disebut juga interaksi keruangan merupakan suatu hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat menyebabkan gejala, kenampakan, atau permasalahan baru.

Interaksi keruangan dapat dijelaskan melalui teori interaksi keruangan, seperti yang dikemukakan oleh W.J. Reilly dan K.J. Kansky. Tidak hanya menjelaskan interaksi keruangan, teori tersebut juga bisa diterapkan dalam perencanaan pembangunan wilayah.

Baca juga: Konsep Wilayah dan Pewilayahan: Definisi serta Pembagiannya

Jenis teori interaksi keruangan

Ada tiga jenis teori interaksi keruangan yang bisa diterapkan dalam perencanaan pembangunan, di antaranya:

  • Model gravitasi

Teori gravitasi pertama kali dicetuskan oleh Sir Issac Newton pada tahun 1687. Teori ini menjelaskan bahwa dua benda yang mempunyai massa tertentu akan memiliki gaya tarik menarik antara keduanya yang dikenal sebagai gaya gravitasi.

Model gravitasi milik Newton tersebut kemudian diadaptasi oleh W.J. Reilly, seorang ahli geografi untuk menetapkan lingkup dari suatu daerah sekeliling kota.

Dilansir dari artikel jurnal Model Gravitasi sebagai Alat Pengukur Hinterland dari Central Palace (2000) karya Prasetyo Soepono, model ini menyatakan bahwa titik di mana perdagangan dibagi dua antara dua kota berlangsung melalui suatu titik di mana rasio jarak yang berpangkat dua sama dengan rasio penduduk.

Baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia

Model ini bisa diterapkan apabila kondisi wilayah-wilayah yang dibandingkan memiliki persyaratan tertentu. Persyaratan tersebut, yaitu:

  1. Kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan, mata pencaharian, modilitas dan kondisi sosial budaya penduduk setiap wilayah yang dibandingkan cenderung sama.
  2. Kesamaan kondisi alam, khususnya kondisi tipografi.
  3. Kesamaan sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan dua wilayah tersebut.
  • Teori titik henti (breaking point theory)

Teori ini merupakan hasil pengembangan dari model gravitasi Reilly. Teori ini menjelaskan tentang perkiraan posisi garis batas yang memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua wilayah yang berbeda jumlah dan komposisi penduduknya.

Teori ini mengasumsikan bahwa jarak titik henti dari lokasi pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan.

Baca juga: Keadaan Fisik Wilayah Indonesia

Akan tetapi, berbanding terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat jumlah penduduk wilayah yang lebih besar dibagi jumlah penduduk wilayah yang lebih kecil.

Hubungannya dengan perencanaan pembangunan wilayah, teori ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan faktor lokasi. Model ini dapat digunakan untuk merencanakan pusat perdagangan, sarana pendidikan dan kesehatan, serta lokasi industri.

  • Teori Grafik

Teori ini dicetuskan oleh K.J. Kansky. Dilansir dari buku Konektivitas Jaringan Jalan dalam Pengembangan Wilayah di Zona Utara Aceh (2017) karya Herman Fithra, teori ini bekerja dengan membandingkan jumlah daerah yang memiliki banyak rute jalan sebagai sarana penghubung kota-kota tersebut.

Lebih lanjut, kekuatan interaksi antarwilayah ditentukan dengan indeks konektivitas. Apabila nilai indeks semakin tinggi, maka akan semakin banyak jaringan jalan yang menghubungkan wilayah yang sedang dikaji.

Baca juga: Wilayah NKRI

Hal tersebut tentunya berdampak pada potensi pergerakan manusia, barang, dan jasa sebab prasarana jalan sangat berpengaruh terhadap kelancaran mobilitas antarwilayah.

Hubungannya dengan perencanaan pembangunan wilayah, analisis indeks konektivitas bisa digunakan sebagai indikator untuk merencanakan pembangunan infrastruktur jalan dan pembangunan fasilitas transportasi yang lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com