KOMPAS.com - Gejala atau masalah yang terjadi pada pencernaan tentu memberikan efek bagi pencernaan itu sendiri.
Dalam buku Mengatasi Gangguan pada Pencernaan (2007) karya Iskandar Ali, beberapa gangguan pencernaan memiliki sifat dan tingkat keparahan yang berbeda.
Hal tersebut kemudian memberikan efek yang berbeda juga. Berikut efek gangguan pada pencernaan:
Gangguan pencernaan bisa menimbulkan bau tidak sedap di mulut. Munculnya bau mulut ini cukup mengganggu penderita, terlebih saat berkomunikasi dengan orang lain.
Diare merupakan buang air besar yang encer dengan frekuensi lebih sering daripada biasanya.
Tindakan pertama yang dilakukan adalah menghindari makanan yang kasar dan keras seperti kacang atau biji-bijian.
Selain itu harus memperbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi. Penderita diare sebaiknya mengonsumsi sup dan bubur selama proses penyembuhan.
Baca juga: Jenis-jenis Gangguan Pencernaan
Disentri adalah peradangan yang terjadi di usus bagian bawah. Gejalanya antara lain mulas dan feses encer, berlendeir, serta berdarah.
Penyebabnya adalah mikroorganisme atau pengaturan menu makanan yang kurang benar, misalnya mengonsumsi makanan yang keras.
Pencegahan dengan menghentikan kebiasaan mengonsumsi makanan yang keras, pedas, dan berlemak.
Penderita disentri sebaiknya mengonsumsi bubur bubur tepung kacang hijau atau beras, sup, dan roti tanpa ragi.
Wasir adalah pengembangan yang terjadi pada pembuluh darah balik di daerah anus.
Salah satu penyebabnya yaitu sering mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan banyak mengandung serat, seperti buah dan sayuran.
Terjadinya jerawat akibat aktifnya kelenjar minyak di bawah kulit.
Keaktifan ini diransang oleh hormon anrogen (hormon pertumbuhan) yang meningkat saat seseorang dalam masa pubertas.