Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Bangsa Indonesia Terhadap Kedatangan Belanda

Kompas.com - 06/02/2020, 13:30 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Bahkan Kesultanan Ternate bekerja sama dengan Belanda pada 1605 untuk berperang mengusir Portugis yang lebih dulu memonopoli perdagangan di sana.

Pembantaian warga China di Batavia pada 1740 oleh tentara Belanda.Abraham Van Stolk Pembantaian warga China di Batavia pada 1740 oleh tentara Belanda.
Perlawanan rakyat terhadap Belanda

Keuntungan berlipat dari perdagangan di Nusantara membuat para pengusaha Belanda berlomba-lomba ke sana.

 Baca juga: Tujuan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Belanda sampai membuat kongsi dagang Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Namun kehadiran VOC di Indonesia belakangan menyengsarakan rakyat.

Berbagai perlawanan dilakukan rakyat Indonesia. Berikut perlawanan rakyat Indonesia terhadap bangsa Belanda:

  • Perlawanan Kesultanan Aceh di bawah Sultan Iskandar Muda (1607-1639)
  • Perlawanan Kesultanan Ternate dan Tidore
  • Perlawanan Kesultanan Banten di bawah Sultan Agung (1628)
  • Perlawanan Kesultanan Banten di bawah Sultan Ageng Tirtayasa
  • Perlawanan Kesultanan Gowa dipimpin Sultan Hasanuddin (1667)
  • Perlawanan Kerajaan Siak Sri Indrapura di Riau (1751)
  • Perlawanan orang China di Batavia (1740)
  • Perlawanan rakyat Jawa di bawah Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

Setelah VOC bubar, Indonesia berada di bawah kolonialisme Kerajaan Belanda. Pemerintah Hindia Belanda mengatur segala aspek kehidupan di Nusantara.

Perlawanan terus dilakukan terhadap kekejaman pemerintah kolonial. Berikut sejumlah perang yang meletus:

 Baca juga: Reaksi Bangsa Indonesia Terhadap Kedatangan Portugis

  • Perang Tondano (1808-19809)
  • Perang Pattimura (1817)
  • Perang Padri (1821-1837)
  • Perang Diponegoro atau Perang Jawa(1825-1830)
  • Perang di Bali (Puputan Bayu)(1771-1773)
  • Perang Banjar (1859)
  • Perang Aceh (1873-1912)
  • Perang Batak (1878)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com