Jepang mempelajari bahwa untuk merebut hati rakyat, perlu tokoh nasional yang saat itu sudah dipercaya rakyat.
Jepang pun akhirnya membentuk Pusat Tenaga Rakyat atau Putera pada 16 April 1943. Empat Serangkai memimpin Putera.
Baca juga: Kerja Rodi dan Romusha, Kerja Paksa Zaman Penjajahan
Gerakan ini tidak dibiayai pemerintah Jepang. Walaupun demikian, para pemimpin bangsa diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas Jepang seperti koran dan radio.
Tujuan Putera adalah membangun dan menghidupkan kembali hal-hal yang dihancurkan Belanda. Menurut Jepang, Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi rakyat guna membantu Jepang dalam perang.
Selain tugas propaganda, Putera juga bertugas memperbaiki bidang sosial ekonomi.
Pada akhirnya, gerakan ini ternyata berhasil mempersiapkan mental masyarakat untuk menyambut kemerdekaan dua tahun kemudian.
Baca juga: Terbentuknya PPKI dan Detik-detik Proklamasi
Jepang menyadari Putera lebih banyak menguntungkan bagi pegerakan nasional dibanding kepentingan Jepang sendiri. Maka pada 1944, Jepang membubarkan Putera.
Pada bulan Maret 1944, Putera dibubarkan dan digantikan dengan Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.