Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Empat Serangkai: Tokoh, Sejarah Terbentuk, dan Kiprahnya

Mereka adalah nasionalis yang memperjuangkan nasib rakyat Indonesia sejak masa penjajahan Hindia Belanda hingga masa pendudukan Jepang. Mereka adalah:

  • Soekarno
  • Moh Hatta
  • Ki Hajar Dewantara
  • KH Mas Mansyur

Soekarno dan Hatta saat itu sudah dikenal sebagai tokoh politik dari golongan nasionalis.

Sementara KH Mas Mansyur dari golongan Islam. Mas Mansyur yang berasal adri Surabaya adalah ulama Muhammadiyah yang sebelumnya adalah anggota Sarekat Islam.

Adapun Ki Hajar Dewantara, dikenal sebagai pelopor pendidikan yang mendirikan Taman Siswa, sekolah pribumi yang tertua di Indonesia.

Sejarah terbentuknya Empat Serangkai

Dikutip dari Masa Pendudukan Jepang (2018), Empat Serangkai berpendapat sikap kooperatif dan kerja sama adalah langkah terbaik ketika perang.

Saat itu, Jepang tengah menghadapi Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya melawan negara-negara Barat.

Untuk memenangkan perang itu, Jepang merebut sejumlah negara Asia Tenggara yang sebelumnya dikuasai Jepang.

Indonesia yang tadinya dijajah Belanda, direbut Jepang pada 1942. Jepang ingin memanfaatkan Indonesia yang kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk membantu Jepang meghadapi perang.

Agar rakyat mau membantu Jepang, Jepang mendekati golongan nasionalis yang kala itu memperjuangkan kemerdekaan.

Dikutip dari otobiografi Moh Hatta Untuk Negeriku (2011), suatu pagi di tahun 1943, Hatta dan Soekarno dipanggil Jepang.

Keduanya dipandang sebagai pemimpin politik yang dapat memberi masukan bagi Jepang. Selain itu, diundang juga Ki Hajar Dewantara dan KH Mas Mansyur.

"Kami berempat itu diberi nama julukan oleh Soekardjo Wirjopranto 'Empat Serangkai'. Supaya kami berempat jangan diadudombakan, kami berempat selalu mengadakan hubungan dan pergaulan yang erat," tulis Hatta.

Saat itu sebenarnya sudah ada Gerakan Tiga A. Namun organisasi propaganda itu kurang efektif meraih simpati rakyat. Gerakan Tiga A hendak dibubarkan.

Jepang mempelajari bahwa untuk merebut hati rakyat, perlu tokoh nasional yang saat itu sudah dipercaya rakyat.

Jepang pun akhirnya membentuk Pusat Tenaga Rakyat atau Putera pada 16 April 1943. Empat Serangkai memimpin Putera.

Gerakan ini tidak dibiayai pemerintah Jepang. Walaupun demikian, para pemimpin bangsa diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas Jepang seperti koran dan radio.

Tujuan Putera adalah membangun dan menghidupkan kembali hal-hal yang dihancurkan Belanda. Menurut Jepang, Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi rakyat guna membantu Jepang dalam perang.

Selain tugas propaganda, Putera juga bertugas memperbaiki bidang sosial ekonomi.

Pada akhirnya, gerakan ini ternyata berhasil mempersiapkan mental masyarakat untuk menyambut kemerdekaan dua tahun kemudian.

Jepang menyadari Putera lebih banyak menguntungkan bagi pegerakan nasional dibanding kepentingan Jepang sendiri. Maka pada 1944, Jepang membubarkan Putera.

Pada bulan Maret 1944, Putera dibubarkan dan digantikan dengan Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai).

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/150000069/empat-serangkai-tokoh-sejarah-terbentuk-dan-kiprahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke