Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pembangunan Monas

Kompas.com - 05/01/2020, 12:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Tinggi obelisk 117,8 meter dengan landasan persegi setinggi 17 meter, sesuai dengan tanggak kemerdekaan Indonesia.

Sementara itu Yoni adalah pelataran cawan yang ada di bawah tugu.

Pelataran puncak luasnya 11 x 11 meter. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa memakai lift atau tangga.

Pada pelataran bawah luasnya 45 x 45 meter dengan tinggi 17 meter dari dasar.

Kedua lambang itu melambangkan kesuburan dan keharmonisan yang saling melengkapi dalam sejarah Indonesia.

Untuk mempercantik Monas, dibangun beberapa bangunan pendukung. Ada taman, kolam air mancur, dan patung Pangeran Diponegoro yang terbuat dari perunggu.

Pintu masuk Monas ada di taman Medan Merdeka Utara yang dekat dengan Patung Pangeran Diponegoro.

Belakangan, dibangun juga Museum Sejarah di Monas pada 17 Agustus 1966 yang diresmikan Presiden Soekarno. Pada museum ini menampilkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Baca juga: Kisah di Balik Pembangunan Monumen Nasional

(Sumber: Kompas.com/Vitorio Mantalean/Aswab Nanda Pratama/Nibras Nada Nailufar | Editor: Sabrina Asil/Inggried Dwi Wedhaswary/Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com