Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Banjir

Kompas.com - 03/01/2020, 09:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Mulai dari dampak kecil hingga besar, banjir selalu menimbulkan gangguan pada kehidupan ribuan orang setiap tahunnya.

Meski demikian, tidak semua banjir sama dan sebenarnya ada beberapa tipe banjir yang berbeda.

Berikut ini ringkasan jenis-jenis banjir:

Jenis-jenis banjir

Pada situs resmi The National Severe Storms Laboratory (NSSL), National Oceanic & Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat membedakan banjir menjadi 5 jenis, yaitu:

Baca juga: Banjir Jakarta, Lebih dari 35.000 Orang Mengungsi

1. Banjir sungai (river flood)

Banjir sungai terjadi ketika permukaan air naik di atas tepian sungai (riverbanks) karena hujan berlebihan.

Banjir sungai terjadi akibat badai terus menerus yang terjadi di daerah yang sama dalam periode waktu lama, gabungan curah hujan dan pencairan salju atau sumbatan akibat es.

Banjir sungai adalah salah satu jenis banjir pedalaman yang paling umum terjadi ketika badan air melebihi kapasitasnya.

Ketika sebuah sungai meluap ke tepiannya, biasanya karena curah hujan yang tinggi dalam periode waktu yang lama.

Banjir yang terlokalisasi dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada properti di sekitarnya serta menimbulkan ancaman keamanan yang signifikan.

Untuk mencegah banjir, sungai membutuhkan penahan yang baik (seperti tanggul) terutama di daerah datar atau padat penduduk.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Banjir di Bogor dan Bekasi Akibat Ulah Manusia

2. Banjir pantai (coastal flood)

Banjir pantai di Indonesia sama dengan disebut banjir rob atau banjir laut pasang.

Banjir pantai atau penggenangan area daratan di sepanjang pantai, disebabkan oleh pasang naik yang lebih tinggi dari rata-rata dan diperburuk curah hujan tinggi dan angin yang bertiup ke arah darat dari laut.

Wilayah pesisir sering kali mengalami badai hebat, terutama jika badai ini telah melaju kencang di samudera.

Cuaca ekstrem dan gelombang pasang tinggi menyebabkan kenaikan permukaan laut kemudian mengakibatkan banjir pesisir.

Daerah tepi laut yang rendah biasanya disertai penahan air baik alami seperti bukit pasir maupun buatan manusia.

Baca juga: Terkendala Banjir, Pertamina Pastikan Distribusi BBM Jabodetabek Aman

3. Gelombang badai (storm surge)

Gelombang badai adalah kenaikan permukaan air yang tidak normal di daerah pantai, di atas dan di atas gelombang astronomis biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com