Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2024, 12:35 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Sci News

"Kopi bukanlah tanaman yang banyak disilangkan seperti jagung atau gandum untuk menghasilkan varietas baru. Jadi varietas yang kita miliki saat ini mungkin sudah ada sejak lama, " terang Albert.

Naik turun populasi kopi

Sejarah geoklimatik Afrika Timur yang terdokumentasi dengan baik juga membuat peneliti dapat membandingkan peristiwa iklim dan bagaimana populasi Arabika liar berfluktuasi dari waktu ke waktu.

Pemodelan menunjukkan periode rendahnya populasi kopi Arabika antara 20.000 hingga 100.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Apakah Kopi Bersifat Asam?

Periode itu bertepatan dengan kekeringan berkepanjangan dan iklim yang lebih dingin yang diyakini melanda wilayah tersebut antara 40.000 hingga 70.000 tahun yang lalu.

Populasi kopi kemudian meningkat selama periode lembab di Afrika sekitar 6.000 hingga 15.000 tahun yang lalu, ketika kondisi cenderung lebih menguntungkan.

Hasil studi dipublikasikan secara daring di jurnal Nature Genetics.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com