Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Tahu, Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Kita Merasa Bahagia?

Kompas.com - 23/02/2024, 09:33 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurut data dari World Happiness Report pada tahun 2023, Finlandia merupakan negara yang memiliki peringkat kebahagiaan nomor 1 di dunia.

Apabila Anda bertanya-tanya ada di peringkat berapa Indonesia? Jawabannya adalah peringkat 84 dari 137 negara. Artinya Indonesia merupakan negara dengan tingkat kebahagiaan yang sedang, cenderung rendah.

Baca juga: Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Bagaimana perasaan bahagia dapat muncul?

Kebahagiaan datang dari dalam diri, dan ditemukan dari hal-hal serta kegiatan sederhana. Contoh sederhananya seperti menghabiskan waktu bersama keluarga, merayakan ulang tahun bersama teman, atau dengan mendapat nilai baik pada ujian.

Dari aktivitas sederhana yang dilakukan, otak akan memberikan respons berupa perilisan hormon.

Aktivitas positif akan membantu otak manusia mengeluarkan hormon bahagia dalam jumlah yang cukup. Hal tersebut akan berpengaruh hingga seluruh tubuh dan memberikan perasaan nyaman dan tenang.

Mari berkenalan dengan hormon bahagia di dalam tubuh ini. Berdasarkan artikel dalam International Journal of Novel Research and Development yang terbit tahun 2022 terdapat empat hormon bahagia.

Hormon bahagia pertama adalah dopamin. Hormon dopamin dapat meningkat melalui harapan, reward, perhatian, dorongan dan suasana hati dalam diri Anda. Ketika otak merilis Dopamin yang cukup, Anda akan merasa sangat senang.

Kedua adalah endorfin. Apakah Anda sering mendengar nama tersebut? Ternyata hormon endorfin merupakan hormon yang memberikan efek pengurangan rasa sakit.

Ketika tubuh kita merilis hormon endorfin, hormon tersebut akan menekan hormon penyebab stres. Apabila Anda terhindar dari stres, secara teknis Anda akan merasa bahagia.

Baca juga: Mengapa Kita Merasa Lebih Bahagia Saat Matahari Besinar?

Hormon bahagia yang ketiga adalah oksitosin. Nah, hormon oksitosin biasanya berperan ketika kita sedang berada dalam perasaan penuh cinta.

Beberapa riset mengungkapkan bahwa ternyata ketika seseorang mulai menyukai orang lain, terjadi peningkatan kadar oksitosin di otaknya, sehingga akan terstimulasi perasaan bahagia.

Ada lagi yang keempat dari hormon bahagia, yaitu serotonin. Dalam tubuh, ketika kadar serotonin tinggi maka akan mempengaruhi suasana hati.

Jika Anda bertanya-tanya bagaimana seseorang bisa merasa cemas, gelisah hingga susah tidur, itu artinya tubuh orang tersebut sedang kekurangan Hormon serotonin. 

Bagaimana, sih hormon bahagia diproduksi?

Semua hormon dalam tubuh diproduksi oleh otak. Bagian otak yang memiliki peran penting dalam merilis hormon bahagia adalah hipotalamus.

Dilansir dari laman resmi Harvard, dopamin, endorfin dan oksitosin merupakan tiga hormon bahagia yang diproduksi oleh hipotalamus sebagai respons terhadap rangsangan yang menyenangkan.

Selain hipotalamus, terdapat bagian lain dari otak kita yang bertugas merilis hormon bahagia. Kelenjar pineal dan Raphe nuclei yang berada di batang otak, merupakan tempat di mana serotonin diproduksi.

Juga ada Kelenjar pituitari yang berperan untuk menghasilkan endorfin.

Baca juga: Apakah Punya Banyak Uang Bisa Bikin Lebih Bahagia?

Bagaimana meningkatkan hormon bahagia?

Hormon bahagia merupakan alasan dari berbagai perasaan positif dalam diri kita. Dilansir dari Healthline, ada beberapa cara untuk meningkatkan kadar hormon bahagia, yaitu:

  • Olahraga. Aktivitas fisik dapat meningkatkan produksi dopamin, serotonin, dan endorfin.
  • Tidur yang cukup. Kurang tidur dapat menurunkan kadar serotonin dan dopamin.
  • Makan makanan sehat. Diet seimbang dengan protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks dapat membantu meningkatkan produksi hormon bahagia.
  • Sinar matahari. Paparan sinar matahari pagi membantu meningkatkan produksi serotonin.
  • Menghabiskan waktu bersama orang terkasih dan membangun hubungan sosial dapat meningkatkan produksi oksitosin.
  • Melakukan aktivitas yang menyenangkan. Melakukan hal-hal yang Anda sukai dapat meningkatkan dopamin dan serotonin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com