Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2024, 18:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa bintang berakhir dengan terbakar, bukan menghilang. Bintang-bintang ini mengakhiri evolusinya dalam ledakan kosmik besar, yang dikenal sebagai supernova.

Ketika supernova meledak, bintang membuang materi ke luar angkasa dengan kecepatan sekitar 15.000 hingga 40.000 km per detik. Ledakan ini menghasilkan sebagian besar materi di alam semesta, termasuk beberapa unsur, seperti besi, yang menyusun Bumi dan bahkan manusia.

Unsur-unsur berat hanya dihasilkan dalam supernova, jadi alam semesta membawa sisa-sisa ledakan ini jauh ke dalam tubuh manusia sendiri.

Supernova menambah unsur-unsur yang memperkaya awan debu dan gas di ruang angkasa, meningkatkan keragaman antarbintang, dan menghasilkan gelombang kejut yang memampatkan awan gas untuk membantu pembentukan bintang baru.

Namun, hanya beberapa bintang terpilih yang menjadi supernova. Banyak bintangnya mendingin untuk mengakhiri hidupnya sebagai katai putih, dan kemudian, menjadi katai hitam.

Baca juga: Supernova Paling Ikonik Ini Ternyata Punya Struktur Unik, Seperti Apa?

Apa yang terjadi setelah supernova?

Setelah supernova, beberapa hal bisa terjadi. Terkadang, bintang yang meledak sebagian akan runtuh menjadi lubang hitam atau bintang neutron, dan sisa massanya akan diubah menjadi energi atau terlempar karena kekuatan ledakan. Materi yang tertiup angin ini terkadang disebut “sisa supernova”, yaitu sejenis nebula.

Terkadang, jika bintang yang meledak berukuran sangat masif, ledakan sinar gamma yang panjang juga dapat terjadi selama supernova.

Beberapa material yang tumpah akan berputar di sekitar lubang hitam atau bintang neutron yang dihasilkan dan kemudian dikirim melalui jet dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.

Karena material tersebut bergerak sangat cepat, ia dapat memancarkan foton dengan energi sinar gamma yang sangat tinggi, dan inilah yang disebut ledakan sinar gamma.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Supernova?

Jenis-jenis supernova

Ada banyak jenis supernova yang berbeda, namun secara garis besar, supernoca dapat dipisahkan menjadi dua jenis utama, yakni pelarian termonuklir atau keruntuhan inti.

Tipe pertama terjadi pada sistem bintang biner yang setidaknya satu bintangnya merupakan katai putih, dan biasanya disebut Tipe Ia SNe.

Tipe kedua terjadi ketika bintang dengan massa lebih besar dari 8 kali massa Matahari runtuh dan meledak. Ada banyak subtipe yang berbeda dari masing-masing SNe ini, masing-masing diklasifikasikan berdasarkan unsur-unsur yang terlihat dalam spektrumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com