Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Kompas.com - 24/09/2023, 09:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa dari Anda mungkin penasaran di usia berapa sih sebenarnya seseorang merasa paling bahagia.

Ilmu pengetahuan pun mencoba menentukan dengan tepat kapan kita merasa paling bahagia dalam hidup.

Baca juga: Mengapa Kita Merasa Lebih Bahagia Saat Matahari Besinar?

Peneliti dari Jerman dan Swiss melakukan studi komprehensif mencakup lebih 400 sampel dengan total lebih dari 460.000 peserta dan mengamati bagaimana kebahagiaan bervariasi sepanjang perjalanan hidup seseorang.

“Kami fokus pada perubahan dalam tiga komponen utama kesejahteraan subjektif yaitu kepuasan hidup, keadaan emosi positif, dan keadaan emosi negatif,” jelas Profesor Susanne Bücker, peneliti studi ini seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (22/9/2023).

Penelitian sebelumnya mengenai pertanyaan yang tampak sederhana ini telah memicu banyak perdebatan.

Salah satu teori yang menarik perhatian banyak orang adalah teori kebahagiaan berbentuk U, dimana kesejahteraan mencapai puncaknya pada usia 20-an dan pada usia tua, dan menurun secara signifikan pada usia paruh baya.

Namun dalam studi baru ini peneliti berfokus pada berbagai aspek kesejahteraan subjektif, dan memasukkan data dari berbagai negara dan budaya, sehingga mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

Baca juga: Apakah Punya Banyak Uang Bisa Bikin Lebih Bahagia?

Hasil studi kebahagiaan

Berdasarkan data, kepuasan hidup menurun antara usia 9 dan 16 tahun, kemudian sedikit meningkat hingga usia 70 tahun, sebelum menurun lagi hingga usia 96 tahun.

Untuk faktor kedua, keadaan emosi positif, peneliti mengamati adanya penurunan umum sepanjang hidup, dari usia 9 hingga 94 tahun.

Faktor terakhir, keadaan emosi negatif, tampak berfluktuasi dari usia 9 hingga 22 tahun, sebelum menurun sepanjang masa dewasa hingga usia 60 tahun, dan kondisi tersebut mulai meningkat lagi.

Secara umum, keadaan emosi positif dan negatif lebih banyak berubah sepanjang hidup manusia dibandingkan kepuasan hidup.

Hasil penelitian ini secara umum sesuai dengan asumsi yang dimiliki banyak orang mengenai rata-rata kehidupan manusia.

Pubertas dan masa remaja adalah masa yang penuh tekanan, penuh dengan perubahan dan tekanan sosial, sehingga masuk akal jika kepuasan hidup mungkin menurun selama periode tersebut.

Baca juga: Benarkah Cokelat Bisa Membuat Kita Bahagia?

Demikian pula, pada orang lanjut usia, menurunnya kesehatan dan kehilangan teman serta orang yang dicintai dapat berkontribusi terhadap penurunan kesejahteraan.

Dengan begini singkatnya, tidak ada jawaban yang mudah untuk pertanyaan mengenai di usia berapa seseorang merasa paling bahagia.

Pasalnya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berbagai kontributor kesejahteraan subjektif mempunyai pola yang berbeda-beda sepanjang hidupnya.

Sehingga, peneliti berharap pola ini dapat digunakan untuk menyesuaikan upaya meningkatkan kebahagiaan pada kelompok usia yang berbeda – khususnya di atas usia 70-an, yang kecenderungan umumnya mengarah pada penurunan kesejahteraan.

"Mengingat bukti mengenai efektivitas intervensi kesejahteraan masih sedikit, penelitian di masa depan dalam bidang ini sangat diperlukan," tulis peneliti dalam makalahnya.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Psychological Bulletin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com