Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Teknologi untuk Mempertahankan Kualitas Oosit (Sel Telur)

Kompas.com - 21/12/2023, 20:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Angka hidup oosit, angka fertilisasi, dan angka pembelahan embrio setelah vitrifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan slow freezing. Dalam aplikasi kriopreservasi metode vitrifikasi menggunakan larutan yang disebut dengan krioprotektan.

Krioprotektan adalah zat kimia tambahan yang dipergunakan dalam kriopreservasi untuk menghindari terbentuknya es dan shock effects.

Baca juga: Sel Telur Dibekukan, Wanita Pengidap Kanker ini Berhasil Lahirkan Bayi

Kriopreservasi oosit dengan vitrifikasi telah mengalami kemajuan yang dilakukan pada oosit namun dengan angka keberhasilan yang perlu ditingkatkan.

Sampai saat ini, masih sangat terbatas kemungkinan untuk menghindari efek dari kejutan dingin termasuk kerusakan sitoplasma akibat temperatur pada zona kritis dari pendinginan.

Metode kriopreservasi pada oosit cenderung memperlakukan oosit pada suatu kondisi lingkungan yang tidak normal sehingga mengurangi kemampuan oosit untuk bertahan hidup.

Sensitivitas oosit pada temperatur yang relatif tinggi mendorong kerusakan membran sel yang sangat sensitif dan cepat mengalami transisi dari keadaan cair ke keadaan gel yang dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan sel selanjutnya.

Perkembangan teknologi reproduksi berbantu terutama yang menyangkut optimalisasi pemanfaatan organ reproduksi sebagai sumber sel telur dan sumber sel sperma sangat memegang peranan penting dalam usaha peningkatan kualitas embrio yang sampai saat ini terus diteliti dan dikembangkan.

Salah satu yang terkait dengan teknologi reproduksi berbantu adalah proses maturasi oosit in vitro yaitu proses pematangan oosit secara in vitro, yang merupakan salah satu tahapan teknologi untuk memperoleh embrio yang berkualitas.

Maturasi (pematangan) oosit merupakan kunci perkembangan yang sangat penting dalam produksi oosit yang kompeten untuk menjalani pembuahan dan tahap awal perkembangan embrio.

Baca juga: Selamatkan Spesies Langka, Ahli Ambil Sel Telur Badak Putih Utara Terakhir

Maturasi in vitro adalah proses induksi yang diperantarai faktor pertumbuhan dan defisiensi yang terjadi selama proses maturasi akan berpengaruh pada perkembangan embrio dan angka implantasi, oleh karena itu kemampuan perkembangan oosit hasil maturasi in vitro sangat dipengaruhi kondisi kultur.

Maturasi sel telur di luar tubuh (maturasi in vitro) tidak akan berhasil dengan sempurna apabila tidak diciptakan kondisi yang serupa dengan di dalam tubuh.

Medium kultur pada maturasi dapat mempengaruhi oosit untuk mencapai matang sehingga mampu menjalani fertilisasi dengan baik.

Kondisi in vitro tetap tidak sebaik kondisi in vivo, oleh karena itu perlu penambahan berbagai substansi pada media in vitro untuk mencapai tingkat kematangan yang sama seperti in vivo.

Vitrifikasi memungkinkan menyebabkan kerusakan oosit yang disebabkan kandungan toksisitas krioprotektan, stress osmotik, dan tingginya potensial kontaminasi dengan agen patogenik.

Stres osmotik memungkinkan terjadi akibat perbedaan osmolalitas antara intraseluler dan ekstraseluler, yang menginduksi pembengkakan dan penyusutan sel sebagai konsekuensi masuknya air yang dapat menganggu aktivitas sel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com