Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Lampu Sorot Laser Pemecah Awan untuk Penanggulangan Kebakaran?

Kompas.com - 24/10/2023, 15:30 WIB
Usi Sulastri,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Teknologi laser yang menimbulkan hujan

Dilansir dari UCF Today, Senin (23/10/2023), peneliti di Fakultas Optik & Fotonik Universitas Central Florida dan Universitas Arizona sedang mengembangkan teknik baru untuk mengarahkan sinar laser ke awan dengan tujuan memicu hujan atau petir.

Mereka menciptakan laser ‘Dressed’ sinar kedua yang bertindak sebagai reservoir energi, mempertahankan sinar pusat pada jarak yang lebih jauh daripada sebelumnya.

Ini dapat menciptakan kondisi yang diperlukan untuk hujan dan petir.

Di awan, kondensasi air dan aktivitas petir terkait dengan partikel bermuatan statis yang banyak. Untuk memicu hujan atau petir di masa depan, perlu merangsang partikel-partikel ini menggunakan laser yang sesuai.

Namun, ketika laser menjadi sangat kuat, perilakunya akan berubah. Ini menyebabkan keruntuhan yang kuat, menciptakan plasma yang pada dasarnya merupakan "sup elektron."

Baca juga: Bukan Hanya Thomas Alva Edison, Begini Sejarah di Balik Penemuan Lampu

Matthew Mills, mahasiswa pascasarjana di Pusat Penelitian dan Pendidikan Optik dan Laser (CREOL) menjelaskan "filamen, dengan menciptakan elektron yang tereksitasi saat bergerak, secara buatan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk terjadinya hujan dan petir."

Profesor Demetrios Christodoulides menjelaskan bahwa pekerjaan ini mungkin menghasilkan filamen atau saluran plasma yang sangat panjang secara optik, sesuatu yang sulit terbentuk dalam kondisi normal.

Filamen seperti ini dalam prinsipnya dapat merambat lebih dari 50 meter atau lebih, memungkinkan berbagai aplikasi.

Di masa depan, rangkaian filamen optik ini mungkin digunakan untuk mengarahkan sinyal gelombang mikro secara selektif dalam saluran plasma yang sangat panjang, mungkin hingga ratusan meter.

Penelitian ini masih dalam tahap pengembangan, tetapi memiliki potensi untuk mengendalikan cuaca di masa depan.

Baca juga: Studi Baru Sebut Lampu Jalan LED Bahayakan Populasi Serangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com