Sekitar 78 persen dari atmosfer Bumi terdiri dari nitrogen, 21 persen adalah oksigen, dan sisanya 1 persen terdiri dari argon, karbon dioksida, dan beberapa gas kecil lainnya.
Dilansir dari SciTechDaily, Kamis (19/10/2023), meskipun massa total atmosfer cenderung konstan, distribusi udara dapat berubah karena faktor-faktor berikut:
Saat Anda naik ke ketinggian, tekanan atmosfer berkurang karena ada lebih sedikit udara di atas Anda. Inilah sebabnya mengapa bernapas menjadi lebih sulit saat berada di ketinggian.
Pada hari-hari yang panas, udara menjadi lebih ringan dan naik, sehingga menjadi kurang padat.
Baca juga: Seberapa Sering Meteorit Jatuh ke Bumi?
Pergerakan udara yang disebabkan oleh perubahan suhu ini bisa menyebabkan penurunan tekanan atmosfer di permukaan, karena berkurangnya tekanan yang menekan.
Sebaliknya, pada hari-hari dingin, udara berkontraksi dan tenggelam, yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan di permukaan bumi.
Udara yang lembab cenderung lebih ringan dibandingkan dengan udara kering.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa molekul air memiliki massa yang lebih rendah dibandingkan dengan molekul udara rata-rata.
Ketika tingkat kelembaban meningkat, kondisi ini juga dapat memengaruhi distribusi berat atmosfer, meskipun dampaknya seringkali kurang jelas daripada perubahan suhu.
Baca juga: Seberapa Besar Alam Semesta ini?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.