Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2023, 14:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan lubang hitam yang paling dekat dengan Bumi jaraknya hanya triliunan kilometer.

Temuan jarak lubah hitam terdekat dengan Bumi ini didapatkan setelah tim astronom menyelidiki sejarah kosmik keluarga bintang terdekat yang disebut gugus Hyades.

Itu merupakan gugus bintang terdekat dengan Bumi yang berisi ratusan bintang dengan umur, komposisi kimia, dan pola pergerakan yang sama.

Dengan menggunakan data dari satelit Gaia yang digunakan Badan Antariksa Eropa (ESA), tim melakukan simulasi evolusi gugus bintang selama 650 juta tahun terakhir.

Mereka menemukan bahwa penjelasan terbaik untuk distribusi bintang di gugus tersebut bergantung pada keberadaan setidaknya dua atau tiga lubang hitam kecil yang tersembunyi di tengah-tengah Hyades, yang secara halus memandu pergerakan bintang-bintang dengan pengaruh gravitasinya yang kuat.

"Simulasi kami hanya dapat mencocokkan massa dan ukuran Hyades secara bersamaan jika ada beberapa lubang hitam di pusat gugus saat ini," papar Stefano Torniamenti, penulis utama studi dari Universitas Padua di Italia.

Baca juga: Seberapa Dalam Palung Mariana yang Disebut Titik Terdalam Bumi?

Jarak lubang hitam terdekat Bumi

Dikutip dari Live Science, Kamis (14/9/2023) jika simulasi tersebut benar, lubang hitam tersembunyi itu akan menjadi lubang hitam terdekat dengan Bumi yang pernah terdeteksi.

Lubang hitam itu letaknya hanya 150 tahun cahaya (sekitar 900 triliun mil) dari Bumi.

Jarak lubang hitam tersebut sekitar 10 kali lebih dekat dengan Bumi dibandingkan dengan kandidat terdekat lainnya yang mengorbit bintang Gaia BH1 yang berjarak sekitar 1500 tahun cahaya.

Lubang hitam di gugus bintang Hyades sendiri semuanya adalah lubang hitam bermassa bintang yang berukuran sekitar lima hingga 10 kali massa Matahari.

Ketika lubang hitam dekat Bumi ini tidak aktif mencari makan dengan menarik materi dari piringan akresi yang bersinar terang, ukurannya yang kecil membuat lubang hitam tersebut hampir tidak terlihat.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menemukan lubang hitam itu adalah dengan mengukur pengaruhnya terhadap pergerakan bintang di dekatnya.

Baca juga: Seberapa Panas Awan Vulkanik dari Letusan Gunung Vesuvius?

 

Jadi, dalam penelitian baru mereka, tim mensimulasikan evolusi seumur hidup dari 724 bintang anggota gugus Hyades selama ratusan juta tahun.

Tim membandingkan hasil simulasi mereka dengan data Gaia mengenai posisi dan kecepatan bintang Hyades yang diketahui.

Hasilnya, tim menemukan untuk mencapai kondisi saat ini, bintang-bintang Hyades hampir pasti hidup di bawah pengaruh gravitasi setidaknya dua lubang hitam bermassa bintang yang jaraknya dekat dengan Bumi.

Berhubung lubang hitam yang dimaksud tidak berukuran besar dan tidak aktif memakan materi, memastikan keberadaannya menjadi hal yang rumit.

Namun penggunaan model distribusi bintang seperti yang digunakan dalam penelitian menjadi cara terbaik saat ini untuk mengetahuinya.

Metode serupa juga dapat digunakan untuk mencari potensi lubang hitam di gugus bintang lain yang dekat dengan Bumi.

Studi jarak lubang hitam terdekat Bumi yang berada di gugus bintang Hyades ini telah dipublikasikan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Baca juga: Seberapa Sering Meteorit Jatuh ke Bumi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com