Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2020, 20:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Alam semesta adalah tempat yang sangat besar dan luas. Rumah bagi Bumi, Tata Surya, galaksi, hingga benda langit lainnya.

Namun, sebenarnya seberapa besar alam semesta dan bagaimana cara mengukurnya?

"Itu mungkin sesuatu yang sebenarnya tidak pernah kita ketahui," kata Sarah Gallagher, astrofisikawan di Western University di Ontario, Kanada, seperti dilansir dari Live Science, Jumat (7/8/2020).

Gallagher mengatakan semakin dekat suatu objek di alam semesta, maka semakin mudah jaraknya untuk diukur.

Namun, yang harus dilakukan ilmuwan hanyalah menyorotkan seberkas cahaya ke atas dan mengukur jumlah waktu yang diperlukan agar sinar itu memantul dari permukaan bulan dan kembali ke Bumi.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Banyak Bintang, Mengapa Langit Malam Hari itu Gelap?

Akan tetapi, objek terjauh di galaksi kita, kata Gallagher, lebih rumit dan setidaknya memerlukan sinar cahaya yang sangat kuat untuk bisa mencapai mereka.

Ilmuwan memiliki beberapa trik untuk menangani objek terjauh di alam semesta.

Bintang-bintang berubah warna seiring bertambahnya usia mereka, dan berdasarkan warna tersebut, para ilmuwan dapat memperkirakan berapa banyak bintang-bintang itu.

Ilustrasi alam semesta galaksi bima saktiNASA/GSFC Ilustrasi alam semesta galaksi bima sakti

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Mengapa Bulan Purnama Pengaruhi Gelombang Pasang di Lautan?

Dua bintang yang memiliki energi dan kecerahan yang sama tidak akan tampak sama dari Bumi, jika salah satu dari bintang itu berada jauh. Semakin jauh, maka akan tampak lebih redup.

Gallagher menjelaskan ilmuwan dapat membandingkan kecerahan bintang yang sebenarnya dengan apa yang kita lihat dari Bumo dan menggunakan perbedaan itu untuk menghitung seberapa jauh bintang itu.

Namun, bagaimana menentukan batas tepi alam semesta dan bagaimana ilmuwan menghitung jarak objek yang jauh?

Gallagher mengatakan bawah di situlah segalanya menjadi sangat rumit.

Pada intinya, semakin jauh suatu benda dari Bumi, maka semakin lama cahaya dari benda tersebut mencapai kita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com