Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Martinus Ariya Seta
Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hobi membaca dan jalan-jalan. Saat ini sedang menempuh studi doktoral dalam bidang Pendidikan Agama di Julius Maximilians Universität Würzburg

Nobel Fisika untuk Sang "Paparazi Elektron"

Kompas.com - 12/10/2023, 13:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bloch ingin menegaskan bahwa manusia adalah mahkluk yang berani mengatakan, "The other world is still possible”.

Inilah yang disebut hasrat utopicus. Peradaban manusia terus berkembang karena hasrat utopicus ini. Kemanusiaan adalah harapan dan tanpa harapan tidak ada kemanusiaan (Kufeld, 2021).

Penutup

Untuk apa belajar dari sang "paparazi elektron"? Belajar adalah menimba inspirasi dan tidak boleh dikerdilkan sebagai tindakan meng-copy.

Tidak harus untuk menjadi seorang ilmuwan, tetapi untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi demi "The other world is still possible".

Setiap orang hidup di dalam partikularitas dan persoalannya masing-masing. Ferenc Krausz hidup di tengah kesibukan akademik di ruang kelas, di laboratorium, di tengah tumpukan literatur, dan di ruang konferensi.

Harapan dan produktivitas tetap menyala di tengah partikularitas kehidupan semacam ini.

Kolaborasi dan fokus terhadap apa yang dapat diubah dapat diterapkan di dalam berbagai bidang kehidupan. Keduanya ini berakar dari hasrat utopicus yang tidak pernah padam.

Mungkin ini terkesan naif. Akan tetapi, kemanusiaan membutuhkan kenaifan untuk mendobrak kemandegan. Hanya dengan kolaborasi, obor harapan tetap terus menyala dan semakin membesar.

Pencapaian membutuhan harapan yang terus dirawat, kolaborasi dan fokus. Ini seringkali luput dari penglihatan banyak orang. Ini bukan hanya soal pengetahuan dan kepintaran, tetapi juga soal kehidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com