Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hewan Laut dengan Bisa Paling Mematikan di Dunia

Kompas.com - 08/10/2023, 19:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Seperti ubur-ubur, men o' war Portugis juga memiliki tentakel penyengat yang panjangnya sekitar 10 m dan digunakan untuk menangkap dan melumpuhkan ikan.

Tentakel ini dapat memberikan sengatan yang menyakitkan bila disentuh oleh manusia. Sengatannya dapat menyebabkan syok dan demam. Kematian akibat sengatan men o' war telah tercatat, namun kasusnya sangat jarang terjadi.

4. Siput kerucut beracun

Siput kerucut beracun (Conus geographus) ditemukan di Laut Merah dan kawasan Indo-Pasifik. Ada lebih dari 1.000 spesies siput kerucut, yang ukurannya bervariasi dan cangkangnya berbentuk kerucut.

Moluska ini bersifat predator dan memiliki gigi modifikasi dengan bentuk mirip tombak berisi racun yang mereka gunakan untuk melumpuhkan mangsa.

Tidak semua siput kerucut berbahaya bagi manusia, namun ada satu spesies yang pasti berbahaya.

Siput kerucut beracun dapat tumbuh hingga 15 cm. Mereka diperkirakan memiliki lebih dari 10.000 senyawa aktif dalam racunnya, dan sengatannya dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan yang mengakibatkan kematian.

Baca juga: 5 Hewan Paling Langka, Ada yang Berasal dari Indonesia

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 di International Journal of Clinical Pharmacology and Therapeutics, siput kerucut beracun telah menyebabkan sekitar 15 kematian dalam 30 tahun terakhir.

5. Ikan batu

Ikan batu (Synanceia) adalah kelompok ikan yang sangat berbisa, yang berkamuflase di antara terumbu pantai di Samudera Hindia dan Pasifik.

Ikan ini memiliki duri punggung yang mengandung racun yang dilepaskan dk bawah tekanan, seperti ketika seseorang menginjaknya. Ketika disuntikkan ke manusia, duri itu menyebabkan rasa sakit dan bengkak yang parah.

Puluhan orang disengat ikan batu di Australia setiap tahunnya. Meskipun sebagian besar merupakan kasus ringan yang memerlukan rawat inap singkat di rumah sakit, kasus ekstrem dapat mengakibatkan kesulitan pernapasan, kejang, gagal jantung, hingga kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com