Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ada Makanan yang Membuat Kentut Berbau?

Kompas.com - 04/10/2023, 11:31 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski sudah jadi bagian keseharian kita, secara mengejutkan masih sedikit yang kita ketahui tentang kentut.

Seperti makanan yang bisa membuat kita mengeluarkan banyak gas atau yang membuat kentut paling bau.

Makanan penyebab kentut berbau

Dikutip dari Live Science, Selasa (3/10/2023) Ali Rezaie, ahli gastroenterologi di Cedars Sinai di Los Angeles mengungkapkan penyebab kentut bau biasanya karena karbohidrat yang tidak larut, berhasil melewati lambung dan saluran usus bagian atas.

Karbohidrat seperti serat dan pati memang tidak dapat terserap secara maksimal di usus karena tubuh kekurangan enzim untuk memecahnya.

Baca juga: Apakah Makanan Manis Bisa Menyebabkan Kembung dan Gas?

Sebagai contoh makanan kaya belerang termasuk kacang-kacangan seperti lentil, buncis, dan kacang polong atau makanan dalam kategori brassica seperti brokoli dan kubis dapat membuat kentut menjadi bau.

Hal itu karena sayuran berserat tersebut mengandung karbohidrat tidak larut yang kemudian dapat diubah oleh bakteri di usus besar menjadi gas berbau busuk.

Kendati demikian, Rezaie menekankan, banyak faktor yang mempengaruhi volume dan bau kentut.

Beberapa orang memiliki kepekaan terhadap makanan berdasarkan mikrobioma usus mereka.

Misalnya, pada orang yang tidak toleran terhadap makanan mengandung laktosa, karbohidrat laktosa akan berpindah ke bakteri di usus besar, yang dapat menyebabkan seseorang kentut yang mungkin berbau atau tidak.

Baca juga: Apakah Efek Makan Makanan Ultra Proses bagi Kesehatan?

 

Eric Goldstein, ahli gastroenterologi di Mount Sinai Medical Center di New York City menyarankan untuk melakukan diet FODMAP, diet eliminasi sementara sebagai salah satu cara untuk mengurangi perut kembung pada mereka yang rentan terhadap laktosa.

Namun ia menggarisbawahi bahwa masih ada faktor lain pula dalam tubuh yang dapat memengaruhi urusan kentut.

"Produksi gas di usus tidak hanya bergantung pada apa yang Anda makan," kata Rezaie.

Masih ada faktor lain seperti motilitas usus, perubahan komposisi bakteri, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati usus.

Umumnya tidak berbau

Secara umum makanan akan diproses oleh bakteri di usus. Saat memakannya, bakteri menghasilkan gas bisa berubah menjadi kentut.

Baca juga: Apakah Berbahaya Memakan Makanan Hewan Peliharaan?

Namun, tidak semua gas yang dihasilkan bakteri dari makanan menjadi bau kentut.

Apa pun pola makannya, seseorang menghasilkan sekitar 500 hingga 1500 mililiter kentut setiap hari, dan lebih dari 99 persen gas tersebut tidak berbau.

Kandungan gas seperti metana, karbon dioksida, dan hidrogen semuanya berkontribusi terhadap kentut, namun gas itu tidak berkorelasi dengan bau busuk.

Bahkan gas-gas yang menganggu termasuk hidrogen sulfida yang terkenal dengan bau telur busuk.

"Anda bisa makan banyak senyawa yang mengandung sulfur tetapi kentut tidak akan berbau seperti hidrogen sulfida," kata Goldstein.

Baca juga: Apakah Efek Makan Makanan yang Sudah Dihinggapi Lalat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com