KOMPAS.com - Minat terhadap makanan Korea telah meningkat pesat. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya restoran Korea di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut sebuah penelitian tahun 2016 yang terbit di Journal of Ethnic Food, makanan Korea secara historis disajikan dengan bap (nasi), kuk (hidangan dengan kaldu), kimchi, dan banchan (lauk) untuk dikonsumsi pada waktu yang bersamaan.
Karena memanggang atau menggoreng secara tradisional bukanlah metode memasak yang umum, orang Korea cenderung menggunakan metode fermentasi, perebusan, blanching, membumbui, dan pengawetan.
Di antara metode tersebut, metode yang paling khas di makanan Korea adalah fermentasi, yang dapat memperkaya rasa makanan dan mengawetkannya.
Baca juga: Apakah Kimchi Bermanfaat untuk Menurunkan Berat Badan?
Dilansir dari Healthline, mempertimbangkan bahan dan cara memasaknya, makanan tradisional Korea, umumnya, dianggap sehat.
Banyak makanan Korea yang menggunakan sayuran dan dimasak tanpa banyak minyak sehingga makanan Korea seringkali lebih rendah kalori.
Satu studi observasional mengaitkan makan makanan tradisional Korea dengan penurunan risiko sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke.
Terlebih lagi, makanan fermentasi menawarkan manfaat kesehatan berkat kandungan bakteri baik usus yang disebut probiotik.
Baca juga: Apakah Makanan Manis Bisa Menyebabkan Kembung dan Gas?
Kimchi, misalnya, dibuat melalui fermentasi lakto. Ini berarti Kimchi mengandung bakteri Lactobacillus.
Menurut penelitian tabung dan hewan, bakteri ini dapat mendukung sistem kekebalan tubuh.
Studi yang lebih lama pada manusia juga menunjukkan bahwa makan kimchi dapat menurunkan berat badan dan faktor risiko penyakit jantung.
Meskipun mekanisme pastinya belum diketahui, senyawa dalam kimchi dapat membantu mengatur berat badan, tekanan darah, gula darah, dan kadar lemak darah.
Pasta cabai dan serpihan cabai merah juga bahan umum lainnya dalam makanan Korea.
Baca juga: 3 Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Cuaca Panas
Senyawa yang membuat makanan ini pedas disebut capsaicin. Capsaicin dapat mendukung metabolisme yang sehat, tekanan darah, dan berat badan.
Meski begitu, beberapa aspek makanan Korea mungkin tidak begitu sehat. Pasalnya, makanan acar dan fermentasi, sup ala Korea, dan bumbu Korea seperti saus BBQ cenderung tinggi garam.
Makan terlalu banyak garam dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, faktor risiko penyakit jantung dan ginjal.
Berikut adalah beberapa makanan Korea yang dianggap menyehatkan: