Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Indah, Pagar Tanaman Juga Berperan pada Kesehatan Anak

Kompas.com - 17/09/2023, 17:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pagar tanaman membuat rumah terasa lebih sejuk dan indah. Tapi tahukah Anda, selain membuat nyaman mata, pagar tanaman juga memiliki dampak bagi kesehatan anak?

Ya, inovasi seperti penggunaan pagar tanaman sebagai alat pengurangan polusi udara telah muncul sebagai solusi yang menjanjikan.

Hal ini diungkap sebuah studi baru yang dikutip dari Science Daily edisi (13/9/2023).

Baca juga: Studi Ungkap Tanaman Berpotensi Jadi Solusi Cemaran Mikroplastik

Studi tersebut menunjukkan bagaimana menciptakan pagar antara pinggir jalan dan sekolah dapat mengurangi paparan anak-anak terhadap polusi partikel.

Mengurangi polusi lalu lintas

Tim peneliti dari Universitas Cambridge dan Universitas Lancaster menemukan pagar dapat menjadi pelindung melawan polusi udara di jalan-jalan kota besar dengan menyerap partikel berbahaya yang dikeluarkan oleh lalu lintas.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan magnet untuk menganalisis partikel yang tertahan oleh pagar yang memisahkan sekolah dasar dari jalan utama di Manchester, Inggris.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lindung nilai tersebut sangat berhasil dalam mengurangi polusi partikel sangat halus yang dapat membahayakan kesehatan.

"Temuan kami menunjukkan bahwa pagar tanaman dapat memberikan cara yang sederhana, murah, dan efektif untuk mengurangi paparan sumber polusi lokal," ujar Hassan Sheikh dari Departemen Ilmu Bumi Cambridge.

Penelitian ini berfokus pada partikel magnetik dari knalpot kendaraan dan bantalan rem serta ban. Ini memungkinkan peneliti membedakan polusi lalu lintas lokal dari sumber polusi udara lainnya.

Polusi partikel ini, yang dikenal sebagai partikel, terdiri dari berbagai senyawa kimia, logam, dan bahan lainnya, beberapa di antaranya beracun.

Baca juga: Benarkah Tanaman Hias Bisa Membersihkan Udara dalam Ruangan?

Partikel yang lebih besar, berukuran kurang dari 10 mikron dengan diameter (PM10), dapat dengan mudah terhirup. Partikel halus berukuran diameter kurang dari 2,5 mikron (PM2.5) dapat menembus lebih dalam ke paru-paru dan memasuki aliran darah.

Anak-anak yang bersekolah di dekat jalan yang ramai sangat berisiko dari efek polusi udara karena saluran udara mereka masih berkembang dan mereka bernapas lebih cepat daripada orang dewasa.

Menyerap partikel berbahaya

Dikutip dari Technology Networks edisi (14/9/2023), Profesor Barbara Maher dari University of Lancaster, yang melakukan penelitian sebelumnya, menjelaskan, "Pohon cedar merah Barat dengan daun hijau yang lebat efektif dalam menangkap dan mengendapkan polusi udara."

Peneliti mengukur berbagai ukuran partikel pada daun cedar merah dan menggunakan filter udara untuk menghitung jumlah partikel yang terperangkap pada interval berlawanan arah angin menuju taman bermain sekolah.

Mereka juga menciptakan eksperimen baru dengan menggunakan gas pelacak untuk memahami bagaimana partikel sangat halus (kurang dari 2,5 mikron) bergerak dan tertahan oleh daun cedar merah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com