Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Cuma Indah, Pagar Tanaman Juga Berperan pada Kesehatan Anak

KOMPAS.com - Pagar tanaman membuat rumah terasa lebih sejuk dan indah. Tapi tahukah Anda, selain membuat nyaman mata, pagar tanaman juga memiliki dampak bagi kesehatan anak?

Ya, inovasi seperti penggunaan pagar tanaman sebagai alat pengurangan polusi udara telah muncul sebagai solusi yang menjanjikan.

Hal ini diungkap sebuah studi baru yang dikutip dari Science Daily edisi (13/9/2023).

Studi tersebut menunjukkan bagaimana menciptakan pagar antara pinggir jalan dan sekolah dapat mengurangi paparan anak-anak terhadap polusi partikel.

Mengurangi polusi lalu lintas

Tim peneliti dari Universitas Cambridge dan Universitas Lancaster menemukan pagar dapat menjadi pelindung melawan polusi udara di jalan-jalan kota besar dengan menyerap partikel berbahaya yang dikeluarkan oleh lalu lintas.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan magnet untuk menganalisis partikel yang tertahan oleh pagar yang memisahkan sekolah dasar dari jalan utama di Manchester, Inggris.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lindung nilai tersebut sangat berhasil dalam mengurangi polusi partikel sangat halus yang dapat membahayakan kesehatan.

Penelitian ini berfokus pada partikel magnetik dari knalpot kendaraan dan bantalan rem serta ban. Ini memungkinkan peneliti membedakan polusi lalu lintas lokal dari sumber polusi udara lainnya.

Polusi partikel ini, yang dikenal sebagai partikel, terdiri dari berbagai senyawa kimia, logam, dan bahan lainnya, beberapa di antaranya beracun.

Partikel yang lebih besar, berukuran kurang dari 10 mikron dengan diameter (PM10), dapat dengan mudah terhirup. Partikel halus berukuran diameter kurang dari 2,5 mikron (PM2.5) dapat menembus lebih dalam ke paru-paru dan memasuki aliran darah.

Anak-anak yang bersekolah di dekat jalan yang ramai sangat berisiko dari efek polusi udara karena saluran udara mereka masih berkembang dan mereka bernapas lebih cepat daripada orang dewasa.

Menyerap partikel berbahaya

Dikutip dari Technology Networks edisi (14/9/2023), Profesor Barbara Maher dari University of Lancaster, yang melakukan penelitian sebelumnya, menjelaskan, "Pohon cedar merah Barat dengan daun hijau yang lebat efektif dalam menangkap dan mengendapkan polusi udara."

Peneliti mengukur berbagai ukuran partikel pada daun cedar merah dan menggunakan filter udara untuk menghitung jumlah partikel yang terperangkap pada interval berlawanan arah angin menuju taman bermain sekolah.

Mereka juga menciptakan eksperimen baru dengan menggunakan gas pelacak untuk memahami bagaimana partikel sangat halus (kurang dari 2,5 mikron) bergerak dan tertahan oleh daun cedar merah.

Hasilnya menunjukkan penurunan yang besar dalam polusi partikel yang bergerak melawan angin dari pohon. 

"Pohon cedar merah berfungsi sebagai penghalang yang dapat menangkap partikel dengan baik pada daunnya," ujar Sheikh.

Di taman bermain sekolah, yang terletak 30 meter dari jalan, para peneliti mengamati penurunan PM sebesar 78 persen PM.10 relatif terhadap udara pinggir jalan.

Mereka juga memperhatikan bahwa penurunan ini bahkan lebih jelas untuk PM ultrafine2.5. Hasilnya pengurangan 80 persen partikel ultrafine.

Harrison, rekan penulis studi lain dari Departemen Ilmu Bumi Cambridge, menekankan pentingnya merancang dan menempatkan pagar tanaman dengan cermat di dekat taman bermain dan sekolah untuk memaksimalkan kemampuan mereka menyerap partikel.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/09/17/170000723/bukan-cuma-indah-pagar-tanaman-juga-berperan-pada-kesehatan-anak

Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke