Bagi hewan yang memakan tumbuhan, jumlah makanannya jauh lebih sedikit. Banyak yang punah yang berarti masalah bagi hewan yang memakannya.
Karena begitu banyak spesies hewan yang mati - dan tanaman berjuang untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup - makanan akan sulit ditemukan jika kamu adalah seekor burung.
Namun, jika kamu bisa mematuk tanah dan menemukan biji-bijian atau kacang-kacangan yang terkubur untuk dimakan, hal itu mungkin akan membuat perbedaan besar dalam kemampuan kamu untuk bertahan hidup sebagai spesies.
Tentu saja, ada kemungkinan faktor lain yang menyebabkan burung-burung yang tidak bergigi bisa bertahan hidup sementara sepupunya yang bergigi binasa - diantaranya adalah faktor keberuntungan.
Baca juga: Apakah Manusia Purba Berburu dan Makan Dinosaurus?
Untuk saat ini, ini adalah sebuah misteri tanpa jawaban yang pasti. Begitulah cara kerja sains. Para ilmuwan merumuskan ide atau hipotesis dengan menggunakan pengetahuan dan informasi yang ada.
Kemudian mereka menguji ide-ide mereka - baik dengan melakukan eksperimen atau dengan mengumpulkan lebih banyak bukti. Informasi ini bisa mendukung atau menyangkal gagasan mereka.
Jadi, para ilmuwan yang mempelajari evolusi burung siap untuk merevisi cerita tentang bagaimana burung bisa berkembang biak dan dinosaurus tidak karena mereka mengumpulkan lebih banyak informasi dari batu, fosil, dan DNA purba.
Chris Lituma
Assistant Professor of Wildlife and Fisheries Resources, West Virginia University
Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Bagaimana burung bertahan hidup sedangkan dinosaurus punah? Ahli menjawabnya". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.