Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Benda Luar Angkasa yang Mengeluarkan Suara?

Kompas.com - 05/07/2023, 12:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Para ahli melihat efek turbulensi ini sebagai granulasi pada permukaan fotosfer. Gelombang suara yang disebabkan oleh fluktuasi tekanan dalam turbulensi ini memantul ke dalam begitu mengenai permukaan Matahari.

Gelombang yang bergerak ke dalam dibiaskan (arahnya dibelokkan) oleh peningkatan kecepatan suara, karena kenaikan suhu di dalam Matahari, sebelum akhirnya kembali ke permukaan.

Kombinasi dari semua gelombang suara internal ini membuat Matahari bergetar dengan jutaan cara yang berbeda.

Baca juga: Mengapa NASA Tidak Menggunakan Pensil di Luar Angkasa?

3. Big Bang

Pengukuran yang tepat dari Latar Belakang Gelombang Mikro Kosmik memberikan pandangan tentang alam semesta sekitar 400.000 tahun setelah ledakan besar atau Big Bang, tepat saat ia cukup dingin untuk memungkinkan atom pertama terbentuk dari plasma primordial.

Studi terperinci tentang variasi kecil dalam radiasi latar ini menunjukkan bahwa, pada tahap awal alam semesta, gelombang akustik titanik disebarkan melalui plasma.

Saat itu, bintang dan galaksi belum terbentuk dan semua materi masih berbentuk semacam kabut panas yang berkembang pesat. Gas tipis dan berkabut inilah yang memungkinkan gelombang suara terbentuk dan menyebar.

Perbedaan kecil dalam data dari Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) menunjukkan puncak dan dasar dalam gelombang suara ini.

Baca juga: Seperti Apa Eksperimen Berbaring untuk Persiapan Perjalanan Luar Angkasa?

Analisis data WMAP oleh astronom AS Mark Whittle menunjukkan, Big Bang awalnya diam, tetapi suara itu dengan cepat berubah menjadi "jeritan menurun", diikuti oleh "raungan yang dalam" dan diakhiri dengan "desisan yang memekakkan telinga", sebagai puncaknya. Volumenya sekitar 110 desibel, setara dengan kebisingan konser rock.

Gelombang suara ini memiliki panjang gelombang sekitar 20.000 tahun cahaya, sekitar 50 oktaf di bawah jangkauan pendengaran manusia.

4. Lubang hitam 

Bukan hanya bintang yang bisa menghasilkan suara. Pada bulan September 2003, ahli menemukan gelombang suara yang berasal dari lubang hitam supermasif di gugus galaksi Perseus, yang jaraknya sekitar 250 juta tahun cahaya.

Pengamatan dilakukan oleh Observatorium Chandra X-Ray NASA yang mengorbit Bumi, yang mengumpulkan 53 jam data tentang fenomena tersebut.

Lubang hitam itu sendiri tidak terlihat, tetapi mereka menciptakan lingkungan yang liar, kacau, dan energik di sekitarnya, karena materi yang jatuh dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya.

Semua jenis radiasi telah terdeteksi dari wilayah ini, dari gelombang radio menembus spektrum elektromagnetik hingga sinar-X berenergi tinggi.

Banyak lubang hitam juga ditemukan memancarkan semburan materi yang kuat di sepanjang sumbu rotasinya.

Selain benda-benda tersebut, masih ada objek lain di tata surya yang diketahui mengeluarkan suara, termasuk gugus perseus, bintang Xi Hidra, bintang Alpha Centauri A, dan bintang Vela Pulsar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com