Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perut Keroncongan yang Biasanya Terjadi Saat Lapar?

Kompas.com - 04/07/2023, 19:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perut keroncongan adalah saat seseorang sudah lama tidak makan. Kondisi ini menjadi alarm bagi tubuh, mengingatkan bahwa mereka membutuhkan bahan bakar.

Seringkali perut akan membuat suara yang cukup keras untuk memberi tanda atau sering disebut dengan keroncongan.

Penyebab perut keroncongan

Dikutip dari Live Science, Selasa (4/7/2023) Tiffany Weir, profesor ilmu pangan dan nutrisi manusia di Colorado State University mengatakan perut keroncongan terjadi karena gerakan peristaltik.

Gerak peristaltik adalah serangkaian kontraksi otot, seperti gelombang yang mendorong gas, makanan, dan cairan di sepanjang tabung berlubang saluran pencernaan.

Saluran pencernaan manusia, yang meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan rektum, pada dasarnya adalah pipa berotot yang panjang.

Untuk mendapatkan makanan dari satu ujung ke ujung lainnya, otot-otot yang dibangun pada lapisan tabung ini berkontraksi secara berurutan, satu set otot demi satu, yang mendorong isi pencernaan.

Baca juga: Mengapa Daging Kambing Lebih Sehat Dibandingkan Daging Sapi?

"Perut bisa keroncongan saat lapar atau saat kenyang karena kita memiliki hormon yang mengatur nafsu makan dan memicu gerak peristaltik," kata Weir.

Setelah makan, ada banyak peristaltik yang terjadi. Ada rata-rata tiga gelombang per menit di perut dan 12 di sepanjang usus kecil.

Saat makanan didorong melalui saluran pencernaan, itu dicampur dan diaduk agar pencernaan lebih mudah. Pencampuran padatan dan cairan selama pencernaan itu bukanlah proses yang diam.

Gerak peristaltik ini sering luput dari perhatian karena isi lambung dan usus meredam suara apa pun yang dibuat oleh saluran pencernaan.

Kendati demikian saluran pencernaan yang kosong jauh lebih berisik, yang mungkin menjelaskan mengapa perut keroncongan identik terjadi saat seseorang lapar sehingga biasanya dikaitkan dengan rasa lapar.

Menurut National Institutes of Health, saat perut kosong selama beberapa jam, ia mulai mengeluarkan hormon yang disebut ghrelin. Saat hormon ini mencapai otak, maka akan memicu rasa lapar dan merangsang gerakan peristaltik di saluran pencernaan.

Baca juga: Mengapa Kanker Jantung Jarang Ditemukan?

 

"Alasan perut dan usus berkontraksi tanpa adanya makanan mungkin untuk membersihkan sisa cairan, padat, atau mikroba berlebih yang mungkin tertinggal di sana," ungkap Mark A.W. Andrews, profesori fisiologi dan direktur asosiasi di Lake Erie College of Osteopathic Medicine, Pennsylvania.

Gerak peristaltik ini jauh lebih lambat daripada saat saluran pencernaan penuh, karena hanya terjadi sekitar sekali setiap 20 menit.

Namun karena ada lebih banyak udara daripada bahan padat di dalam saluran, maka sering terdengar suara gemuruh yang keras saat salurah pencernaan kosong.

Penyebab lain perut keroncongan

Perut keroncongan bisa juga disebabkan oleh masalah pencernaan.

Makanan tertentu seperti bahan nabati, kacang-kacangan, dan produk susu, dapat menghasilkan gas berlebih yang memperkuat suara peristaltik.

Penyakit yang berhubungan dengan pencernaan seperti gastroenteritis dapat menyebabkan diare yang melibatkan peningkatan tindakan peristaltik dalam upaya membersihkan usus. Dan itu bisa membuat suara keroncongan.

Baca juga: Mengapa Beberapa Bayi Dilahirkan dengan Ekor?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com