Bukti fisik yang baik mungkin berupa penangkapan makhluk tersebut atau foto yang jelas atau pertemuan di mana ahli biologi memiliki kesempatan untuk memeriksa makhluk tersebut.
Selama bertahun-tahun, beberapa orang telah membuat bukti palsu - seperti jejak kaki, foto, atau benda-benda mengambang palsu - untuk mengelabui orang-orang dan “membuktikan” keberadaan monster tersebut.
Yang paling terkenal adalah foto tahun 1934 yang menunjukkan makhluk dengan leher panjang dan kepala kecil.
Baca juga: Terbesar dalam Sejarah, Monster Loch Ness” Ditemukan di Antartika
Gambar dalam foto tersebut tampak seperti plesiosaurus, dinosaurus laut berleher panjang dan sudah lama punah yang menyerupai deskripsi Nessie.
Foto palsu tersebut sebenarnya adalah sosok yang dibentuk secara kasar dari seekor plesiosaurus yang mengambang di atas kapal selam mainan.
Namun banyak orang yang percaya dan masih percaya bahwa foto itu asli.
Berikut adalah empat alasan mengapa monster Loch Ness, seperti mumi berjalan atau manusia serigala yang melolong, adalah makhluk khayalan.
Pertama, hewan besar yang bernapas dengan udara harus sering muncul ke permukaan. Itu berarti lebih banyak orang yang melihatnya.
Kedua, banyak orang telah mencari Nessie, dengan menggunakan penyelam scuba dan sonar, namun tidak berhasil. Sebuah studi tahun 2019 tentang sampel DNA yang dikumpulkan dari danau tidak menunjukkan keberadaan dinosaurus atau reptil besar.
Ketiga, perairan Loch Ness baru terbentuk 10.000 tahun lalu, sejak akhir periode glasial terakhir di Bumi. Namun dinosaurus punah 65 juta tahun yang lalu. Jadi dinosaurus prasejarah tidak mungkin pernah hidup di danau tersebut.
Terakhir, dan mungkin yang paling penting: Agar monster Loch Ness tetap ada dan bertahan sepanjang masa, populasi hewan-hewan ini harus bereproduksi. Hewan-hewan tunggal hanya hidup untuk masa hidup mereka, dan bukan untuk ratusan tahun, seperti yang dikatakan dalam legenda.
Baca juga: Loch Ness Terdampar di Pantai Georgia, Hewan Apa Sebenarnya?
Para ilmuwan biasanya dapat menunjukkan bahwa sesuatu itu ada, entah itu tanaman atau planet. Seringkali sangat sulit untuk menunjukkan bahwa sesuatu - seperti monster di danau - tidak ada.
Dan merupakan hal yang bisa dimengerti jika banyak orang yang tertarik dengan monster Loch Ness. Keyakinan fantastis dan pembuatan mitos tampaknya menjadi bagian dari cara berpikir manusia.
Namun dengan menggunakan logika, eksperimen, dan penelitian, para ilmuwan dapat menjelajahi misteri dunia dan menemukan jawabannya.
Dan ada lebih dari cukup bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa monster Loch Ness hanya hidup sebagai makhluk imajinasi kita.
Michael A. Little
Distinguished Professor Emeritus of Anthropology, Binghamton University, State University of New York
Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Apakah monster ‘Loch Ness’ itu ada? Seorang profesor menjawabnya". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.