KOMPAS.com - Virus-virus zombi kuno bermunculan ketika permafrost, yakni lapisan tanah beku mengalami pencairan.
Keberadaan virus-virus ini pun terungkap ketika para ilmuwan menganalisis sampel permafrost, hingga sisa-sisa jasad hewan kuno yang terungkap saat lapisan es tersebut mencair.
Sebagian besar virus kuno yang ditarik dari permafrost Siberia, memiliki ukuran yang cukup besar, hingga seukuran bakteri, sehingga dapat terlihat di bawah mikroskop cahaya.
Dilansir dari Live Science, Selasa (6/6/2023), suhu Bumi yang terus menghangat semakin memberikan ancaman terhadap pencairan es di kutub-kutub planet ini.
Akibatnya, sebagian besar es pun perlahan mencair dan melepaskan mikroba-mikroba kuno yang ribuan tahun terperangkap di dalamnya.
Bagi para ilmuwan, hal ini tentu bukan kabar yang baik. Sebab, bakteri dan virus kuno yang tak dikenal sebelumnya mendatangkan ancaman yang tidak pernah terduga. Patogen ini dapat saja menginfeksi makhluk hidup di sekitarnya, baik manusia maupun hewan lain.
"Risiko pasti akan meningkat dalam konteks pemanasan global, di mana pencairan permafrost akan terus meningkat, dan lebih banyak orang akan menghuni Kutub Utara," Jean-Michel Claverie, ahli biologi komputasi di Universitas Aix-Marseille di Perancis yang mempelajari ilmu kuno dan virus eksotis, dikutip dari CNN.
Baca juga: Mengenal Virus Corona atau Pneumonia Wuhan yang Sedang Mewabah
Berikut virus-virus zombi kuno yang termasuk virus raksasa yang juga ditemukan dari mencairnya permafrost.
Virus zombi kuno berikutnya adalah Pandoravirus yedoma, yang merupakan virus tertua yang dibangkitkan dari permafrost hingga saat ini.
Virus tersebut ditemukan para peneliti saat patogen tersebut menginfeksi amoeba berusia 48.500 tahun di endapan es di bawah danau di Yukechi Alas, di Timur Jauh Rusia.
P. yedoma adalah salah satu dari 13 virus "zombie" yang dijelaskan dalam penelitian yang diterbitkan 18 Februari di jurnal Viruses dan memiliki partikel besar berbentuk telur yang berukuran panjang 1 Mikrometer.
Usia virus P. yedoma ini terungkap setelah para peneliti menenutan usia virus tersebut menggunakan radiokarbon, yaitu jenis karbon radioaktif yang meluruh dengan kecepatan yang diketahui dan dapat membantu menentukan usia bahan organik.
Megavirus mammoth adalah virus zombi kuno yang pertama kali ditemukan di kawasan permafrost dan merupakan virus dalam keluarga Mimiviridae.
Baca juga: Mengenal Virus Rabies, Penyebab Penyakit Anjing Gila
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.