Mimivirus merupakan jenis virus pertama yang diklasifikasikan para ilmuwan sebagai virus raksasa, setelah mereka menemukannya di air menara pendingin di Bradford, Inggris, pada tahun 1992.
Mimivirus menginfeksi amoeba, serta virus kuno tersebut berukuran diameter 0,5 Mikrometer dan terselubung oleh kapsul dengan 20 partikel identik.
Megavirus, seperti M. mammoth, termasuk dalam subfamili Mimiviridae dan memiliki karakteristik yang sama.
Virus zombi kuno ini merupakan kelompok virus yang menginfeksi amoeba dan baru ditemukan.
Peneliti mengungkapkan bahwa virus Pacmanvirus lupus masih berkerabat jauh dengan virus demam babi Afrika dari keluarga Asfarviridae.
Nama virus ini diambil dari video game Pac-Man, sebab ketika cangkang virus ini pecah, terlihat seperti mulut yang menganga, mirip seperti karakter dalam video game tersebut.
Baca juga: Apakah Virus Kuno dari Permafrost yang Dihidupkan Lagi Berbahaya?
Cedratvirus adalah virus zombi raksasa yang menginfeksi amoeba yang termasuk dalam subkelompok keluarga Pithovirus, yang meliputi P. sibericum dan P mammoth.
Para ilmuwan mengisolasi tiga jenis virus Cedrat yang sebelumnya tidak diketahui di lokasi berbeda di Timur Jauh Rusia dan menggambarkannya dalam penelitian yang diterbitkan awal tahun ini.
Strain pertama ditemukan saat peneliti mengekstraksi Cedratvirus lena dari permafrost di tepi berlumpur Sungai Lena di Timur Jauh Rusia.
Strain tersebut baru ditemukan dan memiliki partikel memanjang berukuran panjang 1,5 Mikrometer yang serupa dengan P. sibericum, tetapi memiliki dua struktur mirip gabus di setiap ujungnya.
Sementara itu, dua galur Cedratvirus lainnya ditemukan di Timur Jauh Rusia, yang mana C. kamchatka ditarik dari lapisan tanah beku di Semenanjung Kamchatka, dan virus zombi C. duvanny, dari lumpur yang mengalir ke Sungai Kolyma sebagai hasil pencairan permafrost dari berbagai usia.
Baca juga: Virus di Siberia Dihidupkan Lagi Setelah Membeku Selama Puluhan Ribu Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.